Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasusnya Jadi Perhatian Ahmad Sahroni, Gadis Korban Rudapaksa 10 Pria Sempat Ingin Akhiri Hidup

Gadis di Lampung Utara yang menjadi korban rudapaksa oleh 10 pria, sempat ingin mengakhiri hidupnya. Kasusnya disorot Ahmad Sahroni.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Kasusnya Jadi Perhatian Ahmad Sahroni, Gadis Korban Rudapaksa 10 Pria Sempat Ingin Akhiri Hidup
freepik
Ilustrasi rudapaksa - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mengaku marah mengetahui kasus rudapaksa terhadap gadis remaja, N (15), di Lampung Utara, oleh 10 pria. Saat ini, empat pelaku diketahui masih buron. 

TRIBUNNEWS.com - Kasus gadis remaja asal Lampung Utara, Lampung, N (15), yang menjadi korban rudapaksa 10 pria, menjadi perhatian anggota DPR RI Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni.

Lewat Instagram resminya, Sahroni mengaku kaget dan marah mengetahui kondisi N.

Ia pun menegaskan, semua pelaku wajib ditangkap dan diproses hukum secara adil.

"Wajib ditangkap ini semua pelakunya. Sedih, kaget, marah, rasanya campur aduk liat berita ini," kata Sahroni di akun Instagramnya, Jumat (15/3/2024).

N diketahui menjadi korban rudapaksa oleh 10 pria setelah disekap selama tiga hari.

Ibu korban, L, mengungkapkan sang anak dalam kondisi lemas dan tidak berdaya saat ditemukan.

N disekap selama tiga hari dan dirudapaksa 10 pria di sebuah gubuk di perkebunan di Desa Tanjung Bar, Kecamatan Bukit Kemuning, Lampung Utara.

Berita Rekomendasi

"Anak kami itu sudah tergeletak aja saat ditemukan, sudah nggak berdaya, nggak dikasih makan tiga hari, cuma dikasih minuman keras aja."

"Dia sudah nggak pakai baju dia lagi, dia cuma pakai daster aja."

"Mungkin kalau hari itu nggak ketemu, anak saya ini bisa mati. Nangis saya sebagai ibu melihat kondisi putri saya ini," kata L, Minggu (10/3/2024), dilansir situs resmi Humas Polri.

Lebih lanjut, L membeberkan kondisi N saat ini.

Baca juga: Kondisi Pilu Siswi SMP Dirudapaksa 10 Pria, Disekap 3 Hari Tanpa Makan dan Hanya Dicekoki Miras

Ia mengatakan, N lebih banyak menghabiskan waktu di kamar karena kondisinya masih tidak stabil.

Bahkan, menurut L, N kerap berteriak histeris dan sempat ingin mengakhiri hidupnya.

"Nggak stabil, kadang dia mau ngomong, tapi kadang tiba-tiba teriak histeris. Lebih banyak di kamar aja, takut katanya."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas