Misteri Kematian Wardatun & Hilangnya Uang Rp 150 Juta hingga Pengakuan Suami serta Mertua Korban
Dari pemeriksaan dokter forensik RSUD Ibnu Sina, pada tubuh Wardatun Thoyyibah terdapat 4 tusukan benda tajam.
Penulis: Dewi Agustina

"Saya kira digigit ular, sebab terlihat ada lubang-lubang di leher. Baju daster yang dipakai juga berlumuran darah. Baru sadar kalau itu pencurian, setelah anak saya (Mahfud), mengetahui uang di lemari tidak ada dan pintu belakang terbuka," ungkapnya.
Menurut Khuzaini, setelah itu, tetangga ramai dan perangkat desa datang. Perangkat desa ada yang lapor ke Polisi.
Khuzaini mengaku heran atas kejadian tersebut.
"Baru kali ini ada pencurian juga pembunuhan. Setahu saya, tidak ada kejadian seperti ini," tuturnya.
Menurut Khuzaini, setiap hari Mahfud selalu tidur larut malam, di atas pukul 01.00 WIB.
Sebab Mahfud menghitung laporan keuangan selesai hasil penjualan pulsa, penarikan uang dan pembayaran token listrik.
"Kemungkinan saat terlelap tidur, di atas pukul satu pagi, pencuri masuk rumah. Sehingga, saat sahur saya mengetok pintu pukul 03.00 WIB sudah tidak ada respons," tandasnya.
Kesaksian Warga
Peristiwa itu diketahui sekitar pukul 06.30 WIB, saat Mahfud dibangunkan ibunya yang tinggal di sebelah rumah.
Mahfudl tidak sempat makan sahur karena dia terlelap tidur di ruang tamu.
Setelah dibangunkan, Mahfud mencari istrinya yang tidur di kamar.
Seketika ia terkejut melihat istrinya sudah terkapar di tempat tidur dengan luka-luka pada anggota badan.
Sedangkan putrinya yang masih berusia 2 tahun masih tidur.
"Setelah memberitahu keluarganya dan diperiksa lemari, ternyata uang senilai Rp 150 juta lebih hilang," kata warga yang enggan disebutkan namanya.
Atas kejadian tersebut, pihak keluarga langsung lapor ke Desa dan dilanjutkan ke Polsek Dukun.
"Saya dikabari warga, setelah itu ke lokasi dan lapor ke polisi," kata Abd Rohim, Kepala Desa Imaan melalui telepon selulernya.
Dari keterangan warga, pintu rumah korban bagian belakang rusak akibat dicongkel pencuri.
"Informasinya, pintu bagian belakang rumah korban itu rusak akibat dicongkel," imbuhnya.
Setelah pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) jenazah Wardatun langsung dibawa ke RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik untuk dilakukan autopsi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Pencurian Berujung Pembunuhan di Gresik, Mertua Korban Mengaku Heran
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.