Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembersihan Sampah di Rumah Pompa Air jadi Prioritas Pemkot Semarang untuk Penanganan Pascabanjir

Pemkot Semarang sedang fokus melakukan pembersihan sampah yang berada di saluran-saluran, termasuk pembersihan eceng gondok yang memenuhi pompa

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Pembersihan Sampah di Rumah Pompa Air jadi Prioritas Pemkot Semarang untuk Penanganan Pascabanjir
TRIBUNJATENG.COM/EKA YULIANTI FAJLIN
Potret banjir di Kelurahan Trimulyo, Genuk, Kota Semarang. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal banjir yang terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Diketahui, banjir di Kota Semarang terjadi sejak Rabu (13/3/2024) malam.

Bahkan, hingga Senin (18/3/2024) ini, beberapa titik di Kota Semarang masih digenai air.

Terbaru ini, Pemkot Semarang sedang fokus melakukan pembersihan sampah yang berada di saluran-saluran, termasuk pembersihan eceng gondok yang memenuhi pompa-pompa.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto mengatakan, pembersihan sampah di saluran akan dilakukan karena selama banjir tiga hari banyak sampah yang menyangkut. Selain itu, banyak eceng gondok yang menumpuk di rumah pompa.

"Kemarin terseret banjir pada menumpuk di Pompa Banger, dan ada di Kali Tenggang," terang Suwarto, Minggu (17/3/2024).

Selama tiga hari terakhir, pihaknya sudah melakukan pembersihan lingkungan di semua wilayah. Organisasi Perangkat daerah (OPD) turut dikerahkan di lokasi yang sudah kering sambil menunggu daerah yang masih banjir surut.

Berita Rekomendasi

"Kami dorong masyarakat supaya lingkungan bersih kembali. Mudah-mudahan cuaca cerah jadi besok bisa berangsur-angsur surut. Tadi laporan sudah ada penurunan 40 sampai 50 sentimeter," jelasnya.

Dia mengaku, telah melakukan upaya penanganan banjir secara maksimal. Seluruh pompa dioptimalkan secara penuh. Misalnya, di RSI Sultan Agung. Meski, wilayah itu kewenangan BBWS Pemali Juana, DPU turut menerjunkan pompa mobile untuk menyedot air di wilayah Kaligawe.

"Dari BBWS ada lima, lalu kami tambah tiga. Di Trimulyo ada lima dari BBWS dan milik kami, di sana kedalamannya signifikan karena posisinya cekungan," sebutnya.

Sementara itu, Kepala BBWS Pemali Juana, Harya Muldianto menyatakan, pasca-banjir akan melakukan normalisasi drainase dan peningkatan kapasitas pompa-pompa.

Baca juga: Curhat Warga Semarang yang Rumahnya Selalu Kebanjiran, Tak Ada Perbaikan Selama Bertahun-tahun

Menurutnya, ke depan, sistem drainase harus ditata kembalu. Di sistem Tenggang dan Sringin, akan dilakukan normalisasi dan upgrading kemampuan pompa.

Sedang kami proses datanya ini persiapan," ucapnya.

Dia memaparkan, normalisasi saluran yang direncanakan pertengahan tahun ini akan berfokus di Sungai Plumbon dan Sungai Tenggang. Pihaknya akan mengeruk sedimentasi, memperlebar, dan meninggikan sekaligus memperkuat tanggul.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas