Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setelah Hotman Paris, Kini Orangtua Santri yang Meninggal di Tebo Minta Bantuan Kapolri

Tak hanya ke Hotman Paris, ibu santri yang meninggal di Tebo, Jambi kini minta bantuan ke Kapolri tegaskan anaknya tewas bukan tersengat listrik.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Setelah Hotman Paris, Kini Orangtua Santri yang Meninggal di Tebo Minta Bantuan Kapolri
Kolase Tribunnews/istimewa
Kolase foto pengacara Hotman Paris dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Tak hanya ke Hotman Paris, ibu santri yang meninggal di Tebo, Jambi kini minta bantuan ke Kapolri, tegaskan anaknya tewas bukan karena tersengat listrik. 

"Saya minta bantuannya pak, minta pelakunya ditangkap, tolong kami pak kapolri" katanya menangis.

"Kami minta secepatnya pelakunya ditangkap pak," sambungnya.

Dalam keteranan video sang ibu yang meminta bantuan Kapolri, dituliskan bahwa penyidikan macet.

Lalu disebutkan hasil autopsi ada beberapa patah tulang di tubuh sang anak yakni pada tulang bahu, rusuk dan tengkorak.

"Penyidikan macet! Tersebar seolah krn sengatan listrik tapi hasil otopsi patah tulang bahu, patah tulang rusuk dan patah tulanv tengkorak kata dokter yg lakukan otopsi!" tulisnya.

"Halo Kadiv Propam Mabes? Halo Karo Paminal Mabes!? Ayok semua netizen!" sambungnya.

2 Pekan Sebelum Tewas, Airul Dianiaya Sesama Santri

Kematian Airul Harahap (13), Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Mujawwidin yang terjadi pada November 2023 masih jadi misteri.

BERITA REKOMENDASI

Hingga kini, polisi belum memiliki bukti yang cukup untuk menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.

Dalam konferensi pers, Kapolres Tebo AKBP I Wayan Arta Ariawan mengungkapkan pihaknya sudah memeriksa 47 saksi terdiri dari 36 santri, 9 pengurus pondok, 1 dokter klinik dan 1 dokter RSUD Sultan Thaha Saifuddin Tebo.

Terungkap juga, dua minggu sebelum meninggalnya Airul Harahap, temannya sesama santri di Ponpes Raudhatul Mujawwidin melakukan penganiayaan terhadap korban.

"Iya, kami sudah koordinasikan dengan ahli dan terkait dengan dugaan luka yang dialami akibat kejadian itu dan sudah ada saksi. Namun masih ada hal yang kami dalami terkait hasil autopsi akibat kejadian tersebut di korban. Apakah memang kejadian itu penyebab luka di korban," kata AKBP I Wayan, Minggu (17/3/2024).

Berdasarkan hasil autopsi, Kapolres mengungkapkan penyebab kematian Airul ialah adanya patah batang tengkorak dan pendarahan pada otak.


I Wayan menjelaskan selama ini, pihak kepolisian telah melakukan olah TKP, pemeriksaan barang bukti dan melakukan pemeriksaan saksi dan saksi ahli dalam mengungkap kasus tersebut. Kasus itu juga telah mendapat asistensi dari Polda Jambi.

"Dan kami akan melaksanakan gelar perkara bersama dengan direktorat krimum Polda Jambi," katanya.

Kolase foto Kapolres Tebo AKBP I Wayan Arta Ariawan mengungkap telah memeriksa sebanyak 47 saksi dalam kasus kematian Airul Harahap santri Raudhatul Mujawwidin dan orang tua yang tuntun keadilan atas kematian anaknya di Pesantre, Tebo, Jambi.
Kolase foto Kapolres Tebo AKBP I Wayan Arta Ariawan mengungkap telah memeriksa sebanyak 47 saksi dalam kasus kematian Airul Harahap santri Raudhatul Mujawwidin dan orang tua yang tuntun keadilan atas kematian anaknya di Pesantre, Tebo, Jambi. (kolase foto TribunJambi.com)

Kematian Anaknya di Ponpes Tebo Jadi Misteri, Orang Tua Minta Bantuan Hotman Paris

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas