Bobby Nasution Marah-marah Saat Sidak Pembangunan MIC: Pekerja Hanya 5 Orang Karena Telat Bayar
Bobby Nasution mengamuk karena saat dia datang, hanya lima pekerja yang mengerjakan proyek tersebut.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Wali Kota Medan Bobby Nasution marah-marah saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) pembangunan Medan Islamic Center (MIC) di Jalan Rawe IV, Kecamatan Medan Labuhan, Sumatra Utara.
Bobby mengamuk karena saat dia datang, hanya lima pekerja yang mengerjakan proyek tersebut.
Terkait hal tersebut, Kepala Bidang Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Bangunan Pemerintah, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya Tata Ruang (PKPCKTR) Herbert Hamonangan memberikan penjelasan.
Baca juga: Bobby Nasution Dapat Gelar Tokoh Nasional dari Raja se-Tabagsel, Akui Jadi Penyemangat Mengabdi
Menurut Herbert, Bobby sidak karena mendapat banyak laporan tentang pengerjaan fisik MIC yang tidak sesuai.
"Awal mulanya itu pak Bobby berkunjung ke proyek MIC untuk memeriksa bangunan. Tapi saat kunjungan, Bobby hanya melihat lima pekerja. Selain itu pak Wali ingin melihat kebenaran laporan yang ia terima," ucapnya, Kamis (21/3/2024).
Dijelaskan Herbert beragam laporan yang diterima pihak Wali Kota, diantaranya lambatnya pengerjaan fisi proyek MIC, karena adanya permasalahan penagihan.
"Seharusnya, tahap pembangunan MIC di tahun ini sudah 20 persen. Namun pada saat sidak pembangunan baru 17 persen," terangnya.
Dikatakannya, pembangunan MIC masih tahap struktur. Seharusnya, tahap pengerjaan struktur itu selesai di akhir tahun lalu.
Sementara itu, proyek pembangunan MIC ini harus sudah selesai dalam waktu 280 hari atau akhir Desember.
"Saya kurang hafal seharusnya tahun ini sudah masuk tahapan apa. Saya harus lihat data," jelasnya.
Meski masih 17 persen, Herbert mengatakan, tetap optimis proyek tersebut selesai dalam tahun ini.
Baca juga: Bobby Nasution Singgung Pihak yang Bangga Bikin Stadion, Sindir Anies Baswedan?
"Terkait progres ini kan di luar material on site. Tapi Kalau material on site kita sudah ada beberapa. Pastinya kami sampai hari ini masih tetap optimis dan tetap pacu dalam mengerjakan proyek ini," terangnya.
Untuk itu, kata Herbert, Pemko Medan menekan kepada pihak kontraktor untuk mengerjakan sesuai dengan waktu dan target yang direncanakan.
"Karena saat ini untuk permasalahan perlambatan pembayaran kepada pihak pekerja sudah diselesaikan,"jelasnya.
Herbert juga meminta, kepada para pekerja untuk melakukan percepatan pembangunan. Serta meminta pihak kontraktor menambahkan jumlah pekerja.
Baca juga: Pastikan Layanan Optimal, Dirut Pertamina Patra Niaga Cek Kesiapan SPBU di Kota Medan
"Dengan begitu kami tidak merubah arah, tapi kami melakukan percepatan tenaga kerja. Karena material project masih ada. Si rekanan juga harus buat invoice material. Jangan nanti ada lagi kendala di luar penagihan," jelasnya.
Telat bayar pekerja
Menurut Herbert, proyek MIC sempat dikerjakan lima orang karena kontraktor telat membayar para pekerja bangunan.
Menurut Herbert, meski ada keterlambatan pembayaran dari pihak kontraktor, bukan menjadi alasan para pekerja agar tidak melanjutkan pembangunan.
Namun, kata Herbert, permasalahan telat membayarnya pihak kontraktor kepada pekerja sudah diselesaikan. Sehingga, seluruh pekerja telah kembali bekerja sebagaimana biasanya.
Baca juga: Kakak Tikam Adiknya Sendiri di Kota Medan, Pemicunya Uang Rp200 Ribu
"Kalau dari sisi rekanan kita, iya (mereka telat bayar ke pihak pekerja). Tapi sebenarnya itu tidak bisa dijadikan sebuah alasan," ucapnya.
Disinggung siapa rekanan yang dimaksud Herbert mengatakan, pihak yang memenangkan tender proyek Medan Islamic Center.
"Iya Kontraktor PT Waskita Karya," terangnya.
Penulis: Anisa Rahmadani
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Wali Kota Bobby Ngamuk soal Pekerja Proyek Medan Islamic Center hanya Lima Orang, Begini Kata Pemko