Derita Siswi SMP di Sumbar Sebulan Hidup dengan Kondisi Proyektil Bersarang di Perutnya
Kondisi siswi SMP korban peluru nyasar memprihatinkan, sudah sebulan ini proyektil tak bisa dikeluarkan sehingga masih bersarang di perutnya.
Editor: Theresia Felisiani
Dalam kondisi puasa, keduanya berangkat ke rumah sakit menggunakan ojek, dilanjutkan dengan angkutan umum dan kembali naik ojek untuk sampai ke RSUD Pariamann.
Rencana operasi dua bulan lagi Setelah kontrol kedua, Bela masih harus menjalani empat kali kontrol lagi hingga luka bekas operasinya yang gagal mengering.
"Berdasarkan anjuran dokter, Bela baru bisa menjalani operasi lagi dua bulan ke depan," katanya sembari menunggu di ruang tunggu pengambilan obat RSUD Pariaman, Kamis (21/3/2024).
Ia mengaku biaya berobat bela selama di rumah sakit memang ditanggung BPJS kesehatan, tapi untuk biaya transportasi tidak.
Walau berasal dari keluarga menengah ke bawah, Leni mengaku tak mendapatkan bantuan terkait kasus yang dialami anaknya.
"Harapan saya operasi pengeluaran peluru bisa berjalan lebih cepat dari yang ditentukan dokter," ungkap dia.
Menurut Leni, anaknya mengalami trauma dan masih kesakitan dan sekolahnya terbengkalai.
Tak hanya berharap operasi pengangkatan proyektil segera dilakukan, Leni pun ingin pelaku penembakan serta motifnya bisa segera diungkap.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Cerita Pilu Gadis SMP Terkena Peluru Nyasar Saat Pulang Sekolah, Proyektil Bersarang Sampai Sebulan,