Polisi yang Tembak Debt Collector Pakai Pelat Mobil Palsu, Buang Pistol ke Jembatan setelah Kejadian
Aiptu FN, oknum polisi yang tembak debt collector ternyata menggunakan pelat nomor palsu untuk mobilnya.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
"Karena hal itu berdampak pada citra Polri dan etika kemasyarakatan dan etika kepada orang lain, itu yang digunakan bukan senjata dinas," jelas dia.
Kepada petugas, Aiptu FN mengaku melakukan penembakan dan penusukan dengan alasan melindungi istri dan anaknya yang berada di mobil.
"Untuk melindungi istri dan anaknya sebab debt collector memaksa minta kunci mobil."
"Sehingga kemudian ada upaya untuk melindungi keluarganya," tandas dia.
Kronologi Kejadian
Ada dua versi kronologi kejadian penembakan yang dilakukan Aiptu FN terhadap dua debt collector, Robert dan Dedi.
Versi pertama, kejadian bermula saat oknum polisi yang bertugas di Satsabhara Polres Lubuklinggau tak sengaja bertemu dengan korban di lokasi kejadian.
Lantaran mobil yang digunakan Aiptu FN diduga menunggak cicilan, Dedi dan Robert pun langsung menemui oknum polisi itu dengan baik-baik.
"Ketemu tidak sengaja, yang kami temui baik-baik. Tetapi saat itu dia (pelaku) malah marah-marah," kata Bandi, rekan korban, dilansir TribunSumsel.com.
Kemudian terjadilah cekcok mulut antara Aiptu FN dengan debt collecctor tersebut.
Aiptu FN yang terpancing emosi lantas mencabut senjata apinya lalu menembak ke arah Dedi satu kali, namun tidak kena sasaran.
Baca juga: Kronologi Istri Polisi Vs Debt Collector: Ada 12 Orang Kepung Kendaraan, Mereka Rampas Kunci mobil
Kemudian terjadi kejar-kejaran dan berujung pada penusukan.
Akibat kejadian itu, Dedi mengalami 4 luka tusukan di bagian tangan dan punggung.
Sementara Robert menderita luka di pelipis mata sebelah kiri.
Dari keterangan Robert, Aiptu FN sudah menunggak cicilan mobil Avanza sejak 2022.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.