Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Dokter Muda di Jambi Tewas usai Diteriaki Maling dan Dikejar Warga, Ini Penjelasan Polisi

Kronologi dokter meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan usai dikejar-kejar oleh warga dan anggota polisi lantaran diduga mencuri mobil.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kronologi Dokter Muda di Jambi Tewas usai Diteriaki Maling dan Dikejar Warga, Ini Penjelasan Polisi
Instagram, TribunJambi.com/Rifani Halim
Dwi Fatimahyen, dokter muda di Jambi tewas setelah mengalami kecelakaan, Jumat (29/3/2024). Ia sempat diteriaki maling dan dikejar warga hingga polisi. Kronologi dokter meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan usai dikejar-kejar oleh warga dan anggota polisi lantaran diduga mencuri mobil. 

"Tujuannya apa, biar nama baik beliau itu pulih mengingat beliau sudah jadi almarhumah," terangnya.

Sementara itu, pihak kepolisian sendiri telah menjelaskan kronologi kecelakaan ini.

Kronologi Versi Polisi

Kapolres Muaro Jambi, AKBP Wahyu Bram, menjelaskan kronologi kecelakaan ini dalam konferensi pers, Selasa (2/4/2024)

Ia menyatakan, Dwi masuk ke perumahan Pondok Cipta dekat SPN Polda Jambi pada pukul 10.00 WIB dengan kecepatan tinggi.

Peristiwa ini diketahui seorang warga yang kemudian membagikannya ke dalam grup WhatsApp warga setempat.

“Tapi yang bersangkutan sekitar empat menit datang masuk ke kompleks, karena mau diberhentikan gak mau berhenti, akhirnya dikejar,” terang Wahyu, dikutip dari Kompas.com.

Saat dikejar warga, Dwi pergi menuju jalan lintas Sumatera ke arah Kota Jambi.

BERITA TERKAIT

Mobil yang bersangkutan kebetulan melewati pos penyekatan polisi dan pegawai dinas perhubungan Kabupaten Muaro Jambi.

Tak berselang lama setelah korban lewat dengan kecepatan tinggi, muncul tiga motor yang dikendarai berboncengan oleh lima orang.

Salah satu motor berhenti dan memberi tahu bahwa ada maling diduga melakukan perbuatan kejahatan, dugaan awal saat di perumahan Pondok Cipta.

Awalnya warga tersebut ikut melakukan pengejaran, tetapi berselang sekitar 15 menit warga memutuskan berhenti karena kecepatan mobil tinggi.

“Dalam waktu 15 menit itu polisi dan warga sama-sama melakukan pengejaran, setelahnya hanya polisi yang melakukan pengejaran,” ujarnya.

Polisi melakukan pengejaran dengan menyalakan sirine serta meminta korban untuk berhenti dengan pengeras suara (toa) bahkan melakukan tembakan peringatan.

Meski begitu, Dwi terus bergerak dengan kecepatan tinggi hingga keluar kota menuju jalan lintas Sumatera Jambi-Riau.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas