Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mudik Lebaran Ala Mbok Yem, Penasaran? 4 Jam Ditandu dari Gunung Lawu Via Cemorosewu, Bawa Bekal 

Mbok Yem (80) mudik, turun dari Gunung Lawu ke Magetan via Cemorosewu dengan cara ditandu selama 4 jam, tak lupa bawa bekal untuk diperjalanan. 

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Mudik Lebaran Ala Mbok Yem, Penasaran? 4 Jam Ditandu dari Gunung Lawu Via Cemorosewu, Bawa Bekal 
Surya.co.id/Feb/Kompas.com/Anggara/Tiktok @jun_alwii
Kolase foto Mbok Yem (80) mudik menempuh perjalanan dari ketinggian 3170 mdpl Gunung Lawu, Warung Mbok Yem di puncak Gunung Lawu tampak depan dan Viral Mbok Yem Pemilik Warung Tertinggi di Pulau Jawa Turun Gunung dengan Tandu 

"Dan mengecek kondisi di sana termasuk Mbok Yem bersama keluarga," ujarnya, Selasa (3/10/2023).

Baca juga: Warungnya di Puncak Gunung Lawu Tak Terbakar, Ini Sosok Mbok Yem yang Pernah Ditandu Turun Gunung

Meski kondisi warung dan Mbok Yem aman, namun warung lainnya terdampak kebakaran.

"Ada yang terbakar habis, ada yang sebagian, setahu saya yang terbakar habis punya Agus, Sarwono, dan sebagian milik Giyar," ungkapnya.

Gunung Lawu Terbakar

Gunung Lawu yang berada di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kabupaten Ngawi, dan Magetan, Jawa Timur terbakar pada Jumat (29/9/2023).

Hingga Senin (2/10/2023), upaya pemadaman api terus dilakukan oleh pihak terkait.

Sementara itu, total lahan yang terdampak kebakaran mencapai 1.100 hektare.

Kolase foto Kondisi hutan di Gunung Lawu hangus tebakar, Kamis (28/9/2023) dan Kondisi kebakaran di Bukit Mongkrang, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Kamis (28/9/2023).
Kolase foto Kondisi hutan di Gunung Lawu hangus tebakar, Kamis (28/9/2023) dan Kondisi kebakaran di Bukit Mongkrang, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Kamis (28/9/2023). (ist/Dok Camat Tawangmangu)

"Kebakaran di Gunung Lawu sampai hari ini meluas hingga 1.100 hektare," kata Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Gatot Subroto.

Berita Rekomendasi

Kobaran api terus meluas karena angin bertiup kencang.

Kondisi medan yang curam juga mempersulit personel gabungan untuk menjangkau titik api. (tribun network/thf/Tribunnews.com/Surya)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas