TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria di Kecamatan Duripoku, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat berinisial RB (36) membacok tetangganya sendiri, YM (38).

Kasus penganiayaan yang terjadi pada Senin (8/4/2024) malam diduga karena cemburu.

Pelaku sempat melihat handphone istrinya dan ditemukan panggilan masuk dengan kata-kata sayang.

Pelaku kemudian diamankan di Polsek Sarudu untuk menjalani pemeriksaan.

Dari hasil interogasi, Pelaku nekad melakukan pembacokan karenà cemburu buta.

Akibatnya, pelaku merasa cemburu dan menganggap kalau korban dan istrinya ada hubungan asmara.

Beberapa hari kemudian, pelaku menghubungi korban akan tetapi korban tidak mengangkat panggilan tersebut.

Sehingga pelaku mendatangi rumah korban sambil membawa sebilah parang.

Sesampai di rumah korban, pelaku langsung temui korban dan menanyakan terkait pesan korban kepada istrinya.

Tetapi tanggapan korban di luar dugaan, malah tertawa dan langsung menjawab bahwa dia hanya main-main.

Merasa disepelekan korban, pelaku yang sudah naik pitam langsung mengayunkan parang menebas arah bagian kepala, akan tetapi korban menangkis.

Baca juga: Anak Tega Aniaya Ibu di Cengkareng Jakarta Barat Viral di Media Sosial

Akhirnya korban terkena sabetan parang pada bagian pergelangan tangan sebelah kanan dan pipi bagian sebelah kiri.

Merasa terancam, korban kemudian melarikan diri keluar dari rumah.

Namun pelaku tetap mengejar.

Namun pelaku tidak mendapati korban, karena suasana sudah gelap dan korban berlari kencang.

Akibat sabetan parang, korban kini dirawat, usai mendapat pengobatan dari tim medis.

Pria di Pariaman Aniaya Anak Tiri hingga Tewas

Bocah laki-laki bernama Nalendra Zavier Akhtar (19) ditemukan tewas di rumahnya yang terletak di  Kota Pariaman, Sumatra Barat pada Kamis (4/4/2024) malam. 

Dugaan sementara, korban tewas dianiaya ayah tiri yang langsung melarikan diri seusai melancarkan aksinya.

Baca juga: Motif Ayah Aniaya Anak Tiri Usia 4,5 Tahun, Bawa Korban ke RS, Pura-pura Telepon lalu Kabur

Kasat Reskrim Polres Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan korban bersama pelaku lantaran ibunya sedang berjualan di pasar.

"Setelah berbuka puasa, ibu korban pulang ke rumah dan menemukan anaknya terbaring di kasur dengan kondisi tubuh yang dingin dan kaku," ucapnya.

Sang ibu panik dan berusaha membangunkan anaknya, namun tak ada respons. Ia kemudian membawa korban ke rumah sakit dengan dibantu oleh ayah tiri korban.

"Sesampainya di rumah sakit, dokter memastikan bahwa korban telah meninggal dunia. Saat itu, ayah tiri korban pura-pura menelepon di luar rumah sakit dan kemudian kabur melarikan diri," jelas Iptu Rinto.

Mendapat laporan kejadian tersebut, Tim Reskrim Polres Pariaman langsung menuju TKP. Jasad korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum atau otopsi.

"Saat ini, kami masih melakukan penyelidikan terhadap terduga pelaku dan mengumpulkan bukti-bukti terkait," tegas Iptu Rinto.

Kasus ini tentu saja menggemparkan warga sekitar. Kejadian tragis ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu waspada dan menjaga keselamatan anak-anak, terutama dari orang-orang terdekat.

Artikel ini telah tayang di TribunSulbar.com dengan judul Dibakar Api Cemburu, Suami di Pasangkayu Bacok Tetangga Dapati Pesan WhatsApp 'Sayang' di Hape Istri