Diduga Dipicu Soal Asmara, Remaja asal Gresik Pilih Akhiri Hidup
Korban akhirnya dievakuasi dan disemayamkan di pemakaman umum desa setempat
Editor: Eko Sutriyanto
Berita-berita itu ternyata melekat di kepala Supriyadi. Sampai-sampai Warga Desa Temuasri, Kecamatan Sempu terinspirasi untuk melemparkan molotov di rumah sang kekasih.
Ketika ditanya soal asal muasal belajar membuat molotov, Supriyadi mengaku bahwa perang yang berlangsung sejak 2022 itu menjadi sumber utama.
"Dari perang Rusia dan Ukraina," jawab pria yang kedua lengannya dipenuhi tatto itu, saat ungkap hasil tangkapan di Mapolresta Banyuwangi, Senin (16/1/2023).
Supriyadi mengaku telah berhubungan dengan kekasihnya, NA (40), selama tujuh bulan.
Ia kesal karena diputus oleh sang pujaan hati.
Hal tersebut yang mendorongnya untuk membakar rumah mantan kekasih dengan menggunakan molotov.
"Seketika itu [niat membakar rumahnya]," lanjut Supriyadi.
Baca juga: AS Muak, Ancam Ubah Haluan jika Israel Terus Bom Warga dan Staf Bantuan di Gaza
Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Agus Sobarnapraja menjelaskan, tersangka melempar bom molotov ke rumah kekasihnya di Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, Kamis (12/1/2023).
Tak ada korban dari lemparan molotov. Namun, bom tersebut sempat membakar kursi dan sebagian area teras rumah korban.
"Kami berhasil mengamankan dalam waktu kurang dari 24 jam," kata Agus, dalam kesempatan yang sama.
Menurutnya, ada dua molotov yang tersangka lemparkan ke rumah korban. Satu berbahan botol anggur merah. Sementara satunya berasal dari botol minuman berenergi.
Baca juga: Nasib Wanita Diputuskan Pacar karena Rumahnya Gubuk, Isinya Ternyata Mewah, Bikin Mantan Menyesal
Bom molotov dibuat dengan memasukkan bahan bakar minyak jenis pertalite yang diambil dari tangki motor tersangka. Botol kemudian ditutup dengan kapas sintetis.
Usai pembuatan molotov selesai, tersangka langsung berangkat ke rumah korban. Tepat di depan kediaman kekasihnya itu, ia berhenti dan bergegas menyulut molotov dengan korek api.