Ikhtiar Merawat Kesehatan Warga Lewat Jasa Marga Medical Keliling
Kehadiran Jasa Marga Medical Keliling (Jamedlink) menjadi ikhtiar bagi Jasa Marga untuk ikut merawat kesehatan warga terdampak proyek jalan tol.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
Sejak peluncurannya hingga kini, Jamedlink menuai banyak respons positif. Khusus kunjungan ke Margomulyo, Jamedlink tak pernah sepi pasien.
Bahkan kedatangannya kerap ditunggu. Hingga tak jarang sejumlah warga 'kecele' lantaran terlambat datang atau kuota untuk tes kesehatan sudah habis.
"Jamedlink biasanya datang sekira pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, tapi ada yang baru datang jam 12.30 WIB. Terkadang warga yang datang membeludak, sedangkan kuota pelayanan dibatasi untuk beberapa tes tertentu seperti kolesterol," ucap Eko.
Agar semakin memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan Jamedlink, Eko membuat suatu inisiatif.
Ia meminta ambulans Jamedlink datang saat sejumlah kegiatan digelar di kantor kalurahan, di luar jadwal kunjungan rutin. Misalnya saat pembagian bantuan pangan sembako, BLT Dana Desa, hingga kegiatan yang mengundang kerumunan warga lainnya.
"Karena pada saat kegiatan-kegiatan itu, masyarakat akan berkumpul di kalurahan. Jadi sekalian ambil bantuan, mereka juga bisa periksa kesehatan," ucapnya.
Menurut Eko, apa yang dilakukan pihaknya bersama Jasa Marga menjadi ikhtiar untuk merawat kesehatan warga Margomulyo. Di samping juga pemerataan akses layanan kesehatan.
Oleh karena itu, Eko berharap, layanan kesehatan keliling dari operator jalan tol tersebut terus berlanjut dan hadir di tengah warga Margomulyo. Selain manfaatnya, adanya Jamedlink dapat membuat masyarakat menjadi lebih peduli terhadap kesehatan.
"Warga pun jadi lebih aware terhadap kesehatan dasar dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan gratis," kata dia.
Sementara itu, seorang perawat yang bertugas di Jamedlink, Ismail mengatakan, animo masyarakat cukup tinggi. Sejak pertama kali dirilis, sudah ada ribuan warga dari tiga kalurahan tersebut yang memanfaatkan Jamedlink.
Hal ini, menurut Ismail, menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap penyakit tidak menular semakin tinggi.
"Perubahan paradigma promotif preventif untuk penyakit degeneratif semakin dirasakan masyarakat ditandai dengan jumlah masyarakat yang memanfaatkan Jamedlink," ujarnya dikutip dari situs resmi Pemkab Sleman.
Ismail menambahkan, mobilitas dari Jamedlink sesuai arahan dari kalurahan yang bersangkutan. Misalnya di Margomulyo, ambulans Jamedlink akan standby di halaman kantor kalurahan. Sementara untuk Kalurahan Banyurejo dan Tirtoadi, Jamedlink akan jemput bola dari padukuhan ke padukuhan yang lain.
"Pendekatan ini sangat penting untuk menarik masyarakat memanfaatkan layanan skrining secara gratis dari Jasa Marga," ujar Ismail pada Rabu (24/1/2024).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.