Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat atau Kupatan di Jember, Simbol Berakhirnya Safari Lebaran

Belasan warga Dusun Krajan Lor, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember juga melakukan tradisi Kupatan ini.

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat atau Kupatan di Jember, Simbol Berakhirnya Safari Lebaran
Sajian Sedap
Ketupat, hidangan khas lebaran Hari Raya Idul Fitri. 

Sementara kupat, lepet dan lontong yang telah dibawa sebelumnya. Tampak mereka membagikan tiga makanan tersebut secara acak, dengan dibagi satu per satu.

Sekira pukul 07.00 WIB, belasan warga itu membubarkan diri dan meninggalkan musala dengan membawa Kupat, Lepet, Lontong dan Sayur Santan yang telah mereka tukarkan.

Ahmad Munir, Tokoh Masyarakat Setempat mengatakan kegiatan ini sejak 2010. Kata dia, untuk mempererat tali silaturahmi dan kerukunan antar tetangga.

"Dengan berkirim doa di Musala milik almarhum pak Abdul Jalal.Dan ini merupakan kegiatan tahunan setiap 7 Syawal untuk meningkatkan silaturahmi antar tetangga," ujarnya.

Menurutnya, sebelum tahun 2010 awalnya warga membagikan ketupat, lepet, lontong dan sayur santan itu dari rumah ke rumah.

Namun seiring berjalannya waktu, kata dia, terdapat orang tua yang kesulitan melakukan itu dan kesehatan fisiknya tidak memungkinkan.

Akhirnya disiasati dengan menggelar kegiatan tasyakuran sederhana ini.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, sebelum tahun 2010 awalnya warga membagikan ketupat, lepet, lontong dan sayur santan itu dari rumah ke rumah.

Namun seiring berjalannya waktu, kata dia, terdapat orang tua yang kesulitan melakukan itu dan kesehatan fisiknya tidak memungkinkan.

Akhirnya disiasati dengan menggelar kegiatan tasyakuran sederhana ini.

"Ada orang yang sudah tua, itu mengeluh kalau mengantarkan ke rumah terlalu berat. Akhirnya 17 warga ini sepakat untuk mengumpulkan kupat, lepet dan lontongnya itu di musala agar pembagiannya lebih mudah. Gak perlu keliling ke rumah rumah," ucap Ahmad.

Ahmad menuturkan, saat uji coba penerapannya pada 2010 mendapatkan respons positif dari lingkungan sekitar. Akhirnya hal tersebut diteruskan setiap tahun, hingga sekarang.

"Jadi prosesnya pembagian (kupat, lepet dan lontong) biar lebih simple, gitu aja kegiatan ini," paparnya.

Disisi lain, kata dia, dengan berkumpulnya warga di musala saat Lebaran Ketupat tersebut, juga mampu meningkatkan kekompakan antar tetangga.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas