109 Ribu Kendaraan Lewati Jalan Tol Jogja-Solo selama Lebaran 2024
Setelah dibuka selama Lebaran 2024, kini Jalan Tol Jogja-Solo resmi ditutup dan akan dilanjutkan kembali proses pengerjaan konstruksinya.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) mencatat, sebanyak 109.105 kendaraan melewati jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2024.
Angka tersebut didapat selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2024.
Berikut adalah rincian dari angka tersebut:
1. Arus Mudik: 60.184 kendaraan
Tanggal 5-11 April 2024 (satu arah dari Colomadu menuju Ngawen)
2. Arus Balik: 48.921 kendaraan
Tanggal 12-15 April 2024 (satu arah dari Ngawen menuju Colomadu)
Adapun volume lalu lintas tertinggi pada arus mudik Lebaran terjadi di tanggal 11 April 2024, yakni sebanyak 13.177 kendaraan.
“Sementara itu, pada arus balik, kami mencatat ada total sebanyak 48.921 kendaraan yang melewati jalur fungsional."
"Volume lalu lintas tertinggi pada arus mudik terjadi pada H+3 Hari Raya Idulfitri 1445H (14 April 2024) sebanyak 15.237 kendaraan." ujar Direktur Utama PT JMJ Rudy Hardiansyah, Kamis (18/4/2024).
Rudy menjelaskan, kini Jalan Tol Jogja-Solo resmi ditutup dan akan dilanjutkan kembali proses pengerjaan konstruksinya.
Baca juga: Polisi Tilang 8.725 Pemudik Langgar Ganjil-Genap di Tol Selama Masa Mudik Lebaran
Sebelumnya diberitakan bahwa Jalan Tol Jogja-Solo dibuka selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2024.
Hal itu sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan selama periode Lebaran 2024 oleh Jasa Marga.
Marketing and Communication Department Head Jasa Marga, Faiza Riani, mengatakan jalur tol tersebut tersambung ke Jalan Provinsi Jatinom-Boyolali, Jawa Tengah, kemudian ke Jalan Nasional Yogya-Solo.
“Untuk jalur fungsional Jalan Tol Jogja-Solo pada periode Lebaran 2024 ini akan beroperasi dari Colomadu sampai Ngawen sepanjang 22 KM." ujar Faiza, Kamis (11/4/2024).
Jalan tol Jogja-Solo memiliki total panjang 96,57 KM dengan masa konsesi selama 40 tahun.
Jalan tol ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendukung program pemerintah dalam pemerataan infrastruktur di Indonesia.
Proyek ini juga dibangun untuk meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa (logistik), pengembangan industri dan pariwisata serta meningkatkan konektivitas di Pulau Jawa.
(Tribunnews.com, Widya)