100 Perempuan Berkebaya Kibarkan Merah Putih, Peringati Hari Kartini 2024 di Puncak Gunung Kembang
Pengibaran bendera merah putih tersebut merupakan bagian dari peringatan Hari Kartini, sebagai penanda perjuangan emansipasi wanita di Indonesia.
Penulis: Yulis
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Tercatat 100 perempuan dari berbagai daerah di Indonesia mengenakan kebaya, mengibarkan bendera Merah Putih di Puncak Gunung Kembang pada 21 April 2024.
Pengibaran bendera merah putih tersebut merupakan bagian dari peringatan Hari Kartini, sebagai penanda perjuangan emansipasi wanita di Indonesia.
Para peserta kegiatan bertajuk EIGER Women Adventure Camp (WAC) ini mendaki Gunung Kembang via jalur Blembem, Wonosobo, Jawa Tengah.
Nidaul, peserta asal Yogyakarta, merasakan keseruan perayaan Hari Kartini 2024 yang digelar di Puncak Gunung Kembang.
“Kita pakai kebaya bersama 100 perempuan lain di puncak. Semoga perempuan Indonesia tak lagi dipandang sebelah mata, tak lagi dianggap sebagai beban selama pendakian gunung. Kita perempuan bisa sendiri dan bisa mandiri,” terang Nidaul.
Baca juga: Maknai Hari Kartini, RJ2 Siap Jadi Wadah Perjuangan Perempuan Indonesia
Selain memperingati Hari Kartini, Nidaul mengikuti kegiatan WAC untuk mencari ilmu, mengeksplorasi alam, dan mencari teman baru.
"Penasaran juga dengan cerita Gunung Kembang sebagai gunung terbersih di Indonesia," lanjut dia.
WAC merupakan rangkaian camping dan pendakian bersama, ditujukan khusus untuk perempuan yang baru mengenal kegiatan di alam bebas.
Rangkaian kegiatan WAC diisi sharing session, pembelajaran teori hingga simulasi lapangan.
Gunung Kembang via Blembem dipilih karena telah menjadi gunung yang diadopsi EIGER Adventure untuk pengelolaannya, berkolaborasi dengan komunitas dan warga lokal di Blembem, Desa Damarkasiyan, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo.
Iwan Koncer pengelola basecamp Gunung Kembang via Blembem menjelaskan, Gunung Kembang memiliki julukan sebagai gunung terbersih di Indonesia, kerena menerapkan sistem preventif dengan pendekatan personal.
Sistem tersebut memastikan mengurangi sekecil mungkin sampah para pendaki yang dibawa naik, dan memastikan tidak ada sekecilpun sampah yang ditinggalkan di atas gunung.
“Apa yang dilakukan oleh kawan-kawan pengelola basecamp Gunung Kembang via Blembem adalah menyampaikan pesan tentang menjaga gunung dari sampah. Menerapkan aturan yang disiplin untuk mengurangi membawa logistik atau perbekalan yang bisa menimbulkan sampah di gunung, dan memindahkan perbekalan tersebut ke dalam wadah plastik yang bisa digunakan berkali-kali,” ujar Iwan.
Pendakian dimulai Kamis (18/4/2024) hingga puncakk kegiatan berlangsung tepat Hari Kartini, Minggu (21/4/2024).
Kegiatan itu jadi momen berbagi cerita tentang waste management Gunung Kembang, sekaligus memberikan wawasan serta pengetahuan berkegiatan di alam terbuka.
Galih Donikara selaku EIGER Adventure Service Team Advisor mengatakan, WAC adalah kesempatan untuk berbagi cerita dan menyamakan sikap juga kemampuan para perempuan dalam mendaki.
“Tantangan pendakian gunung bagi perempuan adalah perbedaan kemampuan fisik, keterampilan dan sikap. Dua hari berturut-turut WAC memberikan pembekalan untuk menyamakan fisik dan sikap. Agar 100 orang perempuan ini saling membantu dan saling menjaga, hingga konsep mendaki gunung yang aman dan nyaman, juga memastikan manajemen pengelolaan sampah dalam pendakian dapat terwujud,” ujar Galih.
Galih menambahkan, seluruh peserta EIGER WAC 2024 adalah anak muda usia 18 hingga 25 tahun yang memiliki minat untuk berkegiatan di alam bebas.
“Momentum ini adalah kesempatan emansipasi perempuan Indonesia, mensejajarkan diri dalam berpetualang menyusuri keindahan alam Indonesia. EIGER mencoba untuk membuka ruang, memfasilitasi bagaimana para wanita Indonesia menggali potensinya supaya aman dan nyaman dalam berkegiatan di alam bebas,” tambahnya.(Yulis)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.