Viral Bocah SD di Sampang Tunangan, BKKBN Jatim Datangi Rumah Keluarga dan Beri Sosialisasi
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur menyoroti pertunangan bocah SD di Sampang, Madura. Ini penjelasan pihak keluarga
Editor: Abdul Muhaimin
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hanggara Pratama
TRIBUNNEWS.COM - Beredar viral di media sosial video pertunangan seorang anak yang masih SD di Sampang, Madura, Jawa Timur.
Dalam video terlihat bocah perempuan memakai jilbab dan make up.
Sejumlah tamu undangan juga hadir menyaksikan proses pertunangan yang digelar di Desa Darma Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang.
Selama prosesi pertunangan berlangsung, si bocah perempuan juga duduk di samping seserahan yang diketahui pemberian dari si laki- aki ketika acara lamaran tersebut.
Atas pertunangan tersebut, menjadi perhatian Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur, hingga mendatangi langsung keluarga keluarga bocah untuk memberikan pembinaan.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati mengatakan, bahwa setelah di klarifikasi, kebanyakan ada budaya untuk mengikat melalui pertunangan walaupun masih usia dini.
Menurutnya, prosesi itu hanya sekedar tunangan saja bukan acara pernikahan.
“Pihak keluarga menyampaikan acara tersebut hanya sebatas pemikat saja namun pernikahanya akan di dilaksanakan setelah anak ini lulus kuliah,” ujarnya.
Erna berharap kepada Pemkab Sampang untuk terus memberikan sosialisasi tentang bahayanya pernikahan dini, salah satunya dapat berpotensi stunting.
“Terjadinya anak stunting itu karna kehamilan yang tidak diinginkan oleh anak tersebut,” pungkasnya.
Calon Pengantin di Bangkalan Kritis Terkena Ledakan Petasan
Baca juga: Viral Wanita di Gresik Ngaku Jadi Korban Perampokan, Ternyata iPhone dan Perhiasannya Dijual Sendiri
Nasib pilu dialami pria di Bangkalan, Jawa Timur berinisial RS (31) seusai petasan meledak di rumahnya, Jumat (19/4/2024).
RS yang rencananya akan menggelar pernikahan pada Minggu (21/4/2024) mengalami luka bakar akibat ledakan tersebut.
Selain itu, tetangga RS yang berinisial MT (26) juga menjadi korban luka bakar.
Bahkan, adik kandung RS, SA (21) meninggal akibat ledakan petasan yang hendak digunakan saat perayaan pesta pernikahan.
RS saat ini masih dirawat di RSUD Syamrabu Bangkalan dan kondisinya kritis.
Sekretaris Desa Sembilangan, H Moh Cholil, mengatakan RS mengalami luka bakar 50 persen, sedangkan MT 30 persen.
Baca juga: Viral Siswi SMA di Maumere Gagal Ikut Ujian, Penyebabnya Belum Bayar Uang Sekolah Rp50 Ribu
“(Ledakan) terdengar sampai radius 2 kilometer, yang banter satu kali ledakan. Membuat (mercon) untuk dijadikan mantenan, adiknya (SA) yang meninggal merakit."
"Di sini sudah tradisi kalau ada mantenan, membawa petasan saat masuk ke pekarangan rumah perempuan,” paparnya, Sabtu (20/4/2024), dikutip dari TribunJatim.com.
Ia menjelaskan ledakan terjadi sehari sebelum pendirian tenda pernikahan.
“Kakaknya (RS) itu yang akan menikah pada Hari Ahad (Minggu),” bebernya.
Setelah mendapat laporan ledakan petasan, sejumlah personel Polres Bangkalan melakukan olah TKP.
Baca juga: Kronologi Lengkap Kebakaran Toko Pigura di Mampang: Ada Suara Ledakan dan Teriakan, 7 Orang Tewas
Aparat TNI juga membantu untuk membersihkan puing-puing bangunan yang runtuh.
Diketahui, ledakan terjadi pada Jumat (19/4/2024) sekitar pukul 16.30 WIB dan terdengar hingga radius 2 Km.
Rumah milik korban yang terletak di Desa Sembilangan, Kota Bangkalan hancur akibat ledakan tersebut.
Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya, mengatakan proses olah TKP yang dilakukan personel Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jatim dihentikan karena faktor keamanan.
“Selain karena situasi malam, kondisi bangunan juga khawatir roboh. (Olah TKP) mungkin akan dilanjutkan besok pagi."
Baca juga: Identitas 7 Korban Meninggal Dunia Kebakaran Toko Bingkai Mampang Jakarta Selatan, Ada Bayi 2 Tahun
"Tapi sebagian barang bukti sudah dikumpulkan teman-teman Brimob seperti serpihan dari gulungan kertas pembungkus mercon,” tuturnya.
Korban SA sempat dilarikan ke RSUD Syamrabu Bangkalan dalam kondisi kritis, namun nyawanya tak tertolong.
“Rencana yang salah satu korban (RS) ini akan menggelar mantenan di hari Minggu. Sambil menunggu keterangan dari korban, kami ucapkan bela sungkawa juga,” tukasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Heboh Pertunangan Bocah di Sampang Madura, Orangtua Sebut Sebatas Mengikat