Gunung Ruang Siaga: Warga Dilarang Masuki 2 Kampung, 6.125 Orang Mengungsi
Berdasarkan pemantauan dari atas kapal, masih terlihat penduduk setempat yang menyelamatkan barang dari sisa erupsi Gunung Ruang.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski status aktivitas vulkanik Gunung Ruang turun dari ‘Awas’ (level IV) menjadi ‘siaga’ (level III) telah berlaku sejak Senin (22/4/2024) pukul 09.00 WITA, namun warga masih dilarang memasuki zona dalam radius tertentu.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D. mengatakan untuk itu BNPB terus mendampingi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).
Pendampingan tersebut di antaranya dilakukan untuk memastikan keselamatan warga, khususnya yang tinggal di Pulau Ruang.
"Sosialisasi dilakukan pemerintah daerah dengan memasang rambu yang menginformasikan larangan untuk memasuki Kampung Pumpente dan Kampung Laingpatehi, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut), yang berada di dalam radius 4 km atau berada di kaki Gunung Ruang," kata Abdul Muhari dalam Siaran Pers BNPB pada Kamis (25/4/2024).
Baca juga: Hujan Lebat di Luwu Utara Sebabkan Banjir hingga Genangi Tiga Kecamatan
Deputi Logistik Peralatan BNPB, Dr. Lilik Kurniawan bersama jajaran, BPBD Provinsi Sulut dan BPBD Kabupaten Sitaro dengan menggunakan Kapal Motor Kabupaten Biaro memantau langsung daerah yang sudah dipasang rambu.
Berdasarkan pemantauan dari atas kapal, masih terlihat penduduk setempat yang menyelamatkan barang dari sisa erupsi Gunung Ruang.
"Rambu atau tanda larangan tersebut merupakan sarana sosialisasi kepada masyarakat agar tidak memasuki lagi Kampung Pumpente dan Laingptehi yang masuk dalam radius kawasan rawan bencana," kata Lilik pada Rabu (24/4/2024).
Sekretaris Daerah Kabupaten Sitaro juga telah membentuk tim verifikasi data pengungsi.
Tim tersebut melibatkan organisasi perangkat daerah terkait dan Kapitalau (kepala desa).
Tim dibentuk untuk untuk mendata pengungsi Kabupaten Sitaro dengan hasil 14.045 jiwa terdampak yang terdiri dari 6.842 laki-laki dan 7.044 perempuan.
Sedangkan pengungsian, total warga mengungsi sebanyak 6.125 jiwa, dengan rincian 2.943 laki-laki dan 3.182 Perempuan yang tersebar di 13 titik.
Penanganan pengungsi selanjutnya akan dipisahkan menjadi dua bagian.
Baca juga: BREAKING NEWS Koper Diduga Berisi Mayat Ditemukan di Cikarang Bekasi
Rencananya, pengungsi dari Pulau Ruang akan dısatukan dalam satu tempat di gedung Balai Latihan Kerja (BLK).
Sedangkan pengungsi dari Pulau Tagulandang tersebar di rumah sanak famili atau masih bertahan di rumahnya.
Sejumlah atap yang berlubang akibat lontaran batu Gunung Ruang pekan lalu menjadi kendala yang dihadapi pada pengungsian tersebar di rumah saudara atau rumah sendiri.
Hingga kini tercatat kerugian materiil yang terdampak antara lain 3.331 unit rumah, 31 unit sarana ibadah , 11 unit perkantoran, 21 unit sarana pendidikan dan 5 unit sarana kesehatan.
Sedangkan jumlah rumah rusak tercatat sebanyak 363 unit.
Sementara itu gudang di dermaga Tagulandang sudah dibersihkan dan dibenahi oleh BPBD dan anggota Korem.
Gudang tersebut dipakai untuk memindahkan bantuan logistik dan peralatan dari BLK yang sebelumnya menjadi gudang.
Rencananya, gudang itu akan disiapkan untuk lokasi pengungsian pendudukan Gunung Ruang.
Bantuan BNPB tahap 1 yang sudah diberikan ke pemerintah daerah antara lain operasional dana siap pakai Rp350 Juta, seng 10 riby lembar, tenda pengungsi 5 set, tenda keluarga 100 unit, light tower 4 unit, dan genset 4 unit.
Baca juga: Menguak Bisnis Kawin Kontrak di Cianjur-Puncak, Incar Warga Timur Tengah Tarifnya Puluhan Juta
Selain itu juga sembako 300 paket, makanan siap saji 300 paket, hygiene kit 300 paket, matras 300, selimut 300 lembar, kasur lipat 150 lembar, masker 300 boks, velbed 50 unit, toilet portable 10 paket, survival kit pengungsi 300 paket, dan terpal sebanyak 320 lembar.
Saat ini, bantuan tahap 2 sedang berada dalam perjalanan pengiriman ke Tagulandang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.