Belajar dari Kasus Order Fiktif Rp 960 Juta: Pahami Adab Bersedekah
Zainal memastikan makanan buka puasa di Masjid Sheikh Zayed Solo berasal dari catering yang bekerjasama bekerjasama dan sudah dibayar lunas.
Penulis: Suut Amdani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pengurus takmir Masjid Sheikh Zayed Solo, Zainal Anwar mengatakan penyediaan takjil buka puasa sudah menjadi agenda. Pengurus menyediakan 7.000 paket takjil dalam bulan Ramadhan 2024.
Zainal Anwar menyerahkan kepada polisi proses kasus penipuan order fiktif takkjil yang mencatut nama Masjid Sheikh Zayed Solo.
Dalam pelaksanaan buka bersama, pengurus masjid membuka peluang kerjasama dengan pelaku UMKM untuk pemenuhan takjil.
"Mungkin itulah yang menjadi peluang. Dan kami tidak pernah membayangkan akan ada order fiktif kepada pihak catering," ujar Zainal kepada Tribunnews.com dalam program OASE, Jumat (26/04/2023).
Pihak pengurus sebenarnya sudah melakukan tindakan antisipasi dalam pengadaan, ada kontrak, pembekalan, hingga penyeragaman menu.
"Alhamdulillah, sekarang sudah terang benderang, kasus itu tidak ada kaitannya dengan pengurus dan Masjid Sheikh Zayed secara kelembagaan," kata Zainal.
Zainal memastikan makanan buka puasa di Masjid Sheikh Zayed Solo berasal dari catering yang resmi bekerjasama dan sudah dibayar lunas.
"Makanan yang masuk masjid ada kode khusus yang sudah disepakati, ada standarnya," terangnya.
Masjid Sheikh Zayed Solo terletak di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Order Fiktif Rp 960 Juta Sedekah
Kasus order fiktif takjil ini berlangsung di bulan Ramadan 2024 dan mulai mencuat dua hari setelah hari Raya Idul Fitri.
Baca juga: Sosok Eko, Pelaku Order Fiktif Takjil Masjid Zayed Solo, Tipu Mertua hingga Rugi Ratusan Juta
Polisi mengungkp pelaku tak lain adalah menantu bos catering. Pelaku berinisial E kini telah ditangkap setelah kabur ke Ngawi, Jawa Timur.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, mengatakan ada dua pengusaha catering yang menjadi korban penipuan.
"Saat ini sudah kita tangani. Ada bukti-bukti tanda terima barang, list order sudah kita amankan. Prosedur selanjutnya kita lakukan penyidikan," ujarnya Sabtu (20/4/2024).
Kedua korban masih memiliki hubungan dengan pelaku. Korban bernama Supodo merupakan ayah mertua E, sedangkan Kusnadi Slamet Widodo adalah teman SMA pelaku.