Belajar dari Kasus Order Fiktif Rp 960 Juta: Pahami Adab Bersedekah
Zainal memastikan makanan buka puasa di Masjid Sheikh Zayed Solo berasal dari catering yang bekerjasama bekerjasama dan sudah dibayar lunas.
Penulis: Suut Amdani
Editor: Sri Juliati
Modus yang digunakan E untuk melakukan penipuan yakni menunjukkan pesan WhatsApp seolah berkomunikasi dengan pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed.
Pesan tersebut kemudian ditunjukkan ke dua korban. Lantaran saling kenal, kedua korban tidak menaruh curiga dengan perbuatan pelaku.
Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Ismanto Yuwono, mengatakan total kerugian yang dialami dua pengusaha catering mencapai Rp960 juta.
Saat diperiksa, E mengaku melakukan penipuan lantaran sudah menjanjikan akan mendapat pesanan takjil Masjid Raya Sheikh Zayed.
Namun, E tidak memperoleh kesepakatan dengan pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed dan memilih melakukan penipuan karena malu.
"Keterangannya dia, mendapatkan info adanya peluang untuk memasok buka bersama, tapi kemudian tidak ada deal."
Adab dalam Bersedekah
Zainal Anwar yang juga merupakan Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta menerangkan adab dalam bersedekkah.
Bersedekah dapat dimaknai, mengeluarkan harta benda untuk mendekatkan diri pada Allah.
Bersedekah ada sunnah dan wajib. Sunnah, dianjurkan diberikan secara diam-diam.
"Misal saya mau memberi uang kepada seseorang. Biasanya ditulis hamba Allah."
Berbeda dengan sedekah wajib, atau dikenal dengan zakat.
"Zakat, ini wajib dijelaskan dari siapa. Dianjurkan disalurkan ke lembaga yang resmi, BAZNAS," kata Zainal.
Lantas, bagaimana sebaiknya etika bersedekah?
Awali dengan membaca Basmalah lalu niat secara iklhas untuk mendapat ridho dari Allah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.