254 Warga Terdampak Banjir dan Longsor di Luwu Alami Diare dan Gatal-gatal, 7 Lainnya Dirawat Inap
Sebanyak 254 warga terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) terserang penyakit diare dan gatal-gatal.
Editor: Dewi Agustina
"Pada saat itu sistem komunikasi tertutup di lokasi banjir. Sehingga apa yang diupdate BPBD Luwu berdasarkan data sementara saja. Jadi pada saat sudah dilakukan pencarian, ternyata yang bersangkutan belum meninggal," jelas Amson Padolo.
BPBD Sulsel memastikan, total korban meninggal dunia di Luwu berjumlah 11 orang, dan bukan 14 orang seperti yang diberitakan sebelumnya.
"Jadi data sebenarnya untuk Luwu, 11 meninggal dan satu dalam pencarian. Sebanyak delapan orang meninggal dunia di Latimojong dan 3 orang meninggal dunia di Suli Barat," ujarnya.
Identitas Korban
Bencana banjir bandang dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
13 Kecamatan di Kabupaten Luwu digenangi air setelah hujan deras sejak Jumat (3/5/2024).
Data tersebut diungkap oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu.
Tak hanya banjir bandang saja, salah satu kecamatan, yakni Kecamatan Latimojong juga dibarengi dengan bencana tanah longsor.
Banjir bandang dan tanah longsor ini menimbulkan korban jiwa.
Dilaporkan sebelumnya, bencana tanah longsor di Latimojong merenggut 7 nyawa.
Kepala Desa Buntu Sarek, Sabil mengaku, sebanyak 7 warganya dikabarkan tertimbun material longsor.
"Dikabarkan ada 7 orang meninggal dunia, akibat tanah longsor," jelasnya.
Kata Sabil, laporan warga yang menjadi korban ialah Rumpak (97), Jatima (55), Rima (84), Muhammad Misdar (29), Mawi (57), Sukma (9), dan Kapila (87).
Sekretaris BPBD Luwu Aminuddin mengaku, jumlah korban jiwa di bencana tanah longsor Latimojong bertambah.
"Bertambah satu orang atas nama Sampe (55). Jadi total korban jiwa menjadi 8 orang," bebernya, Sabtu (4/5/2024).