Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala Desa Larang Beri Bantuan Langsung Kepada Keluarga Bocah Lapar di Bogor, Ini Alasannya

Kepala desa beralasan pemberian bantuan secara langsung kepada keluarga bocah viral kelaparan bisa menyebabkan kecemburan sosial.

Editor: Erik S
zoom-in Kepala Desa Larang Beri Bantuan Langsung Kepada Keluarga Bocah Lapar di Bogor, Ini Alasannya
TikTok @ahmadsaugi31
Sebuah video memperlihatkan anak bernama Gibran menangis kelaparan dan meminta makan kepada ibunya di Kabupaten Bogor, beredar viral di media sosial. 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR-  Mohammad Agus, kepala Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat melarang pihak-pihak yang ingin memberikan bantuan langsung kepada Gibran, bocah viral kelaparan.

Agus beralasan pemberian bantuan secara langsung kepada keluarga bocah viral tersebut bisa menyebabkan kecemburan sosial.

Keterangan tersebut disampaikan Agus usai berdebat dengan petugas Kementerian Sosial (Kemensos).

Baca juga: Gibran Bocah Viral Kelaparan di Bogor Ternyata Berhenti Mengaji, Ini Keterangan Gurunya

 "Kenapa diarahkan ke sini? Siapa yang mengarahkan ke sini?" tanya Agus kepada petugas Kemensos.

Petugas Kemensos pun menjelaskan bahwa timnya belum sempat mendatangi kantor desa sehingga langsung mendatangi lokasi.

Petugas itu menerangkan bahwa mendapat instruksi untuk menindaklanjuti video yang viral tersebut.

"Begini pak, kita kan dapat laporan yang viral itu dari pusat kemensos kita disuruh untuk menindaklanjuti, makanya kita langsung ke sini belum sempat ke pak lurah, mohon maaf kalau memang ini agak kurang berkenan," kata petugas Kemensos.

Berita Rekomendasi

Kepala desa itupun memberikan jawaban monohok, di mana ia tidak berkenan dengan kehadiran petugas yang datang langsung ke lokasi.

Ia mengatakan bagi siapapun yang ingin berkomunikasi dengan keluarga Gibran maka harus melalui pengurus wilayah setempat.

Hal itu kata dia berdasarkan kesepakatan bersama pihak-pihak terkait dan lingkungan sekitar.

"Yang pasti iya pak tidak berkenan. Bapak enggak tau kan masalah inti di dalamnya? Bapak cuma melihat kulitnya doang kan. Jadi kita sudah musyawarahkan tempat ini kita close untuk siapapun, kalau memang mau nyari informasi di kantor kami," tegasnya.

Ia pun berkilah langkah bijaksana yang diambil itu bertujuan untuk memberikan rasa nyaman kepada kelurga Gibran dan juga menghindari kesenjangan sosial di wilayah setempat.

Baca juga: Tim Kemensos Bersitegang dengan Kepala Desa Saat Beri Bantuan Kepada Keluarga Bocah Viral Kelaparan

"Bukannya kita tidak menghormati dan tidak berterimakasih atas perhatiannya, kita ingin menjaga hak keluarga. Kita yang mengatur karena dengan begini akan ada kecemburuan sosial, begini 'kok yang diperhatikan dia doang, padahal kan masih banyak rakyat kita yang butuh perhatian'," katanya.

Setelah berbincang saling menjelaskan maksud dan tujuannya, suasana di lokasi itupun pun kembali cair.

Sempat ancam laporkan perekam

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas