Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wanita 31 Tahun Meninggal usai Cabut Gigi Bungsu Berbuntut Bedah Paru-paru, Berat Badan Sisa 27 Kg

Kisah Nira Pranita Asih (31), seorang wanita warga Ngawi, Jawa Timur meninggal usai cabut gigi bungsu. berat badan sisa 27 Kg.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Wanita 31 Tahun Meninggal usai Cabut Gigi Bungsu Berbuntut Bedah Paru-paru, Berat Badan Sisa 27 Kg
Tangkap layar akun Titkok/davin_a.s07/Tribun Medan
Nira, warga Ngawi, Jawa Timur meninggal dunia usai cabut gigi bungsu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nira Pranita Asih (31), seorang wanita warga Ngawi, Jawa Timur meninggal usai cabut gigi bungsu.

Davin Ahmad Sofyan (28), suami Nira menuturkan kisah perjuangan hidup yang dialami sang istri hingga menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (27/4/2024).

Davin kehilangan istrinya setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit dr Oen Solo, akibat infeksi mulut.

Video yang diunggah di akun @davin_a.s07 pada Minggu (5/5/2024) telah mendapatkan 5,5 juta penayangan.

Kronologi

Mengutip dari Suryamalang.com, Davin membagikan pengalamannya selama merawat sang istri.

Mulanya, Nira mengeluh pusing dan memutuskan cabut gigi bungsu pada 28 Desember 2023 di Klinik Gigi Walikukun.

Hal tersebut diungkapkan Davin ketika ditemui di tempat usahanya, Jalan Raya Ngawi - Solo, Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi pada Rabu (8/5/2024).

Berita Rekomendasi

“Istri saya memutuskan cabut gigi bungsu pada 28 Desember silam. Sebelumnya mengeluh pusing, kami mencoba konsultasi masalah tersebut ke Klinik Gigi Walikukun,” ujarnya.

Pada hari yang sama, mereka mengikuti arahan dokter gigi untuk melakukan foto rontgen di Rumah Sakit Sarila Husada Sragen.

“Dari foto rontgen gigi bungsu miring kiri dan terletak paling belakang sehingga keputusan dokter cabut gigi bungsu. Kami ikuti rekomendasinya. Setelah dicabut dokter gigi bilang bahwa klinik libur sampai 3 Januari,” tuturnya.

Sehari setelah cabut gigi, istrinya mengalami pembengkakan.

Mereka pun kembali mendatangi klinik gigi tersebut.

Akan tetapi, dokter gigi yang melakukan operasi menyebutkan bahwa pembengkakan adalah hal yang biasa terjadi usai mencabut gigi.

"Saya bertanya pada pihak klinik, 'gigi istri saya bengkak bagaimana ini?' Dari pihak klinik menjawab, itu hal biasa pascapencabutan gigi bungsu," kata dia.

Sayangnya, tempat pratik itu tutup lantaran tanggal merah dan buka kembali pada 3 Januari 2024.

Davin Ahmad Sofyan (28), menunjukkan foto rontgen gigi bungsu milik istrinya Nira Pranita Asih (31), sebelum dicabut hingga mengakibatkan infeksi mulut Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Rabu (8/5/2024).
Davin Ahmad Sofyan (28), menunjukkan foto rontgen gigi bungsu milik istrinya Nira Pranita Asih (31), sebelum dicabut hingga mengakibatkan infeksi mulut Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Rabu (8/5/2024). (SURYAMALANG.COM/FEBRIANTO RAMADANI)

Mereka memutuskan untuk kembali ke Rumah Sakit Sarila Husada Sragen.

Di sana, Nira mengalami pembengkakan pada bagian mulut dan leher pada 30 Desember silam.

Selama rawat jalan, Davin melihat tidak ada perkembangan yang dirasakan oleh Nira.

Saat diperiksa, Nira terindikasi mengalami radang tenggorokan menurut hasil konsultasi dari Rumah Sakit Panti Waluyo Solo.

Hingga pada akhirnya, tanggal 1 Januari dibawa ke Rumah Sakit JIH Solo.

“Hasilnya sama ada indikasi radang tenggorokan. Diberi vitamin untuk meringankan dan rawat jalan. Jadi fokus minum obat Rumah Sakit JIH Solo,” kata Davin.

Meski telah menunjukkan perubahan yang positif, sayangnya kondisi Nira melemah setelah mengalami infeksi hingga bengkak di bagian leher dan tidak dapat berbicara.

Ayah satu anak tersebut juga menceritakan, Nira memakai alat bantu pernafasan tanggal 4 Januari 2024 tetapi kondisi istrinya semakin parah.

Davin melanjutkan, dokter di rumah sakit tersebut menyatakan infeksi pada mulut Nira sudah menyebar ke tenggorokan dan saluran pernapasan.

Karena kondisi ini, istrinya harus menjalani operasi pada bagian leher dan torakotomi atau dinding dada.

Nahas, operasi yang dilakukan tidak mampu menyelamatkan nyawa Nira.

Istri Davin itu menghembuskan napas terakhir pada 27 April 2024.

Baca juga: Punya Gaji Rp 150 Ribu Sehari, Ini Profesi Ayah Gibran Bocah yang Menangis Tak Diberi Makan di Bogor

Tuntut klinik

Davin yang merasa dirugikan, akhirnya membawa persoalan fatal tersebut ke meja hijau.

Dia menuntut pertanggunjawaban klinik yang telah mencabut gigi bungsu istrinya hingga menyebabkan Nira kehilangan nyawa.

Selain itu, Davin juga menghabiskan biaya berobat sebesar Rp 500 juta.

"Anehnya, saya minta pertanggungjawaban ke klinik, si dokter tidak menanggapi hal tersebut," katanya.

“Karena selama saya cari, tidak ada respon yang ditunjukkan oleh dokter gigi yang merekomendasikan cabut gigi. Tidak ada niatan menengok atau menanyakan kondisi istri saya," kata Davin. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas