Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kabar Terbaru Korban Order Fiktif Takjil Masjid Zayed: Rumah Terancam Disita, Minta Bantuan Gibran

Yayasan Ababil juga membuka donasi untuk kedua korban prank takjil tersebut agar bisa melunasi utang akibat penipuan.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Kabar Terbaru Korban Order Fiktif Takjil Masjid Zayed: Rumah Terancam Disita, Minta Bantuan Gibran
Kompas.com
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Korban order fiktif takjil dan makanan buka puasa di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo pada Ramadan kemarin yakni Slamet pemilik Vio Catering dan Supodo pemilik Adila Catering, mengaku kebingungan untuk membayar utang. 

TRIBUNNEWS.COM, - Korban order fiktif takjil dan makanan buka puasa di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo pada Ramadan kemarin yakni Slamet pemilik Vio Catering dan Supodo pemilik Adila Catering, mengaku kebingungan untuk membayar utang.

Utang dari berbagai pihak dilakukan sebagai modal usaha untuk memenuhi permintaan pelaku order fiktif berinisial E.

Ditemui TribunSolo.com, setidaknya rata-rata kedua korban kini harus menanggung utang modal sampai Rp 300 jutaan.

Kuasa hukum kedua korban, Kalono mengatakan saat ini kliennya sampai dikejar oleh penagih hutang.

Baca juga: Dalih Pelaku Order Fiktif Takjil Masjid Zayed saat Tipu Korban: Akui Punya Teman Pengurus Masjid

Salah satunya Supodo yang harus berurusan dengan pihak bank karena meminjam uang untuk modal usaha katering.

"Akibat penipuan tersebut, rumahnya pak Podo (Supodo) terancam disita bank," ujar Kalono dalam jumpa pers di Cemani Sukoharjo dikutip dari TribunSolo, Kamis (9/5/2024).

Oleh karena itu, baik pihak Kalono yang mewakili kantor bantuan hukum MK dan Yayasan Ababil memberikan bantuan pendampingan secara gratis.

BERITA REKOMENDASI

Tak hanya itu saja, bahkan kini Yayasan Ababil juga membuka donasi untuk kedua korban prank takjil tersebut agar bisa melunasi utang akibat penipuan yang dialami oleh kedua korban.

"Kami membuka kotak infaq melalui rekening BSI atas nama yayasan Ababil Hilaladnan dengan nomor rekening 5008880092," sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama Supodo dan Slamet mengaku telah berupaya mencari bantuan termasuk kepada pihak Masjid Sheikh Zayed, Bupati Sukoharjo Etik Suryani hingga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka terkait masalah yang mereka hadapi.

"Kami berdua juga sudah berupaya mengirim surat permohonan bantuan dan solusi kepada Bapak Wali Kota Surakarta, pengurus Masjid Zayed dan juga Ibu Bupati Sukoharjo" ujar Supodo.

Namun sampai saat ini yang merespon permohonan kedua korban diakui Supodo baru Bupati Sukoharjo yang telah menggelar audiensi dengan mereka.

Sebagai informasi, Slamet dan Supodo merupakan korban prank takjil dan makanan buka puasa dengan pelaku E yang kini telah ditahan di Polresta Solo.

Setidaknya kedua korban harus menelan kerugian mencapai Rp 960 juta akibat prank takjil tersebut.

Kronologi

Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi menyampaikan, salah satu warga berinisial S datang ke Satreskrim Polresta Solo untuk laporan penipuan order fiktif oleh inisial E.

Menurutnya, S mengaku mendapatkan tender orderan untuk ngirim makanan katering dari E.

Namun S belum juga mendapatkan pembayaran atas orderan takjil tersebut.

"Kita tindak lanjuti. Namun kita juga arahkan untuk mengumpulkan bukti-bukti sekalian," pungkasnya.

Kuasa hukum korban, Muhammad Kalono mengungkapkan, mereka sedikitnya mengirim 800 porsi takjil makan berat dan ringan selama 28 hari bulan Ramadhan tanpa henti.

“800 takjil snack, 800 makan besar (tiap hari),” ungkapnya.

Dua catering ini merupakan Vio Catering dan Adilla Catering.

Mereka awalnya percaya, terduga pelaku penipuan berinisial E menghubungkan mereka dengan masjid untuk menyediakan menu buka puasa bersama.

“Hari ini kita mendampingi para korban menyampaikan laporan penipuan terkait buka yang dikirim Masjid Raya Sheikh Zayed. Ini tidak ada hubungannya dengan masjid. 2 katering ini kena prank olek oknum yang tidak ada kaitannya dengan Masjid Raya Sheikh Zayed. Ada 2 dari Baki dan Tawangsari, Sukoharjo,” jelasnya.

Mereka pun tiap hari mengantarkan pesanan buka puasa tersebut dan diterima oleh pengurus masjid. Pengurus pun menganggapnya sebagai bagian dari sedekah karena diatasnamakan Hamba Allah.

Meski tidak dipesan oleh panitia masjid, mereka menerima karena siapa pun bisa bersedekah di masjid tersebut.

“Ada beberapa kali pertemuan. Waktu itu dia menyatakan pesan begitu aja. Karena sering main di Masjid Raya Sheikh Zayed dikiranya benar-benar orang masjid."

"Dimana-mana semua masjid selama ramadhan siapa saja yang mau sedekah diterima,” terangnya.

Sayangnya, hingga bulan Ramadhan berakhir, tak ada pembayaran sepeser pun yang masuk ke kantong para korban.

Mereka awalnya dijanjikan pencairan tiap seminggu sekali namun ternyata pembayaran tak pernah dilakukan.

Baca juga: Nasib Pelaku Order Fiktif Takjil Masjid Zayed Solo, Rugikan Korban Rp960 Juta, Sempat Kabur ke Ngawi

“Belum ada sama sekali pembayaran. Selama 28 hari. Rp 960 juta. Sudah dikirim semua. Ngirim terus tiap hari. Bentuk takjil makanan kecil kemudian makanan buka. Sahurnya hanya 2 kali,” ungkapnya.

Sebenarnya, penyedia menu buka telah dikelola tersendiri oleh Masjid Raya Sheikh Zayed. Dua korban ini menyediakan menu buka di luar yang dikelola panitia masjid.

“Zayed punya sendiri program itu. Ini tidak terkait dengan itu,” terangnya.

Hari kedua lebaran Kamis (11/4/2024) mereka sempat dijanjikan pelunasan.

Namun, terduga pelaku justru kabur dengan pura-pura ke kamar mandi. Setelah melakukan pencarian, mereka pun berhasil menemukan pelaku di Ngawi. Saat ini ia diamankan pihak kepolisian.

“Para korban mencari akhirnya ketemu di Ngawi. Izin ke kamar mandi kemudian pergi. Ditunggu-tunggu nggak keluar-keluar. Sekarang sudah dibawa ke sini,” jelasnya.

Saat ini para korban pun bingung karena terlilit utang ratusan juta. Mereka untuk memenuhi pesanan berutang sana-sini untuk bisa melayani terduga pelaku tersebut.

“Kasihan para korban ini. Kehidupan juga orang pas-pasan. Korbannya hutangnya banyak sekali. Mau pulang ke rumah mau buka pintu aja takut kalau ada yang nagih,” ungkapnya.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas