Nasib Gibran usai Video Tangisannya Viral, Bisa Kembali Sekolah dan Dapat Gerobak Jualan
Tangisan bocah bernama Gibran mampu menarik perhatian masyarakat banyak, termasuk instansi pemerintahan untuk memberikan bantuan.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Aksi seorang ibu memarahi anaknya yang meminta makan di Bogor, Jawa Barat, viral di media sosial.
Bocah bernama Gibran (6) terlihat menangis kelaparan, namun ibunya justu menyiramkan air ke kepala sang anak.
Gibran dan dua adiknya harus menahan rasa lapar karena tak diberi makan.
Setelah video tersebut viral, banyak bantuan datang ke keluarga Gibran yang tinggal di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Gibran kini tinggal di rumah bersama ayahnya, Hamzah, sedangkan ibunya kabur dan tak diketahui keberadaannya.
Camat Bojonggede, Tenny Ramdhani, mengatakan sejumlah instansi pemerintah turut memberikan bantuan termasuk Direktorat Anak Kementerian Sosial.
Ia menjelaskan ayah Gibran bekerja sebagai tukang bangunan dan hidup pas-pasan.
Bantuan yang diberikan ke keluarga Gibran seperti mainan anak-anak, pakaian, sepatu, hingga sandal.
Ayah Gibran juga mendapat bantuan gerobak untuk modal usaha.
Selain itu, Gibran yang putus sekolah karena kekurangan biaya diupayakan bisa kembali sekolah.
Bantuan logistik dan peralatan rumah tangga juga datang dari pemerintah Kecamatan Bojonggede.
Baca juga: Fakta Orang Tua Gibran, Bocah Viral Nangis Minta Makan: Ibu Jarang di Rumah, Ayah Selalu Kirim Uang
Tenny mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang sudah memberikan perhatian ke Gibran.
"Tentunya kami Kecamatan Bojonggede dan saya secara pribadi sangat menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya karena sudah memberikan bantuan kepada warga kami kepada bapak Hamzah beserta tiga orang anaknya."
"Tentunya ini sangat bermanfaat untuk mengembalikan mental si anak," ujarnya, Kamis (9/5/2024), dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Sebelum kasus ini viral, keluarga Gibran tak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai penerima bantuan sosial.
Petugas Kecamatan langsung mendaftarkannya karena termasuk kategori keluarga tidak mampu.
"Alhamdulillah BPJSnya sudah terdaftar, sudah mulai didaftarkan DTKS dan sudah menjadi bagian dari keluarga penerima bantuan secara berkelanjutan," bebernya.
Baca juga: Keberadaan Ibu Bocah yang Nangis Minta Makan Kini Misterius, Tetangga Ungkap Hal Ini
Sosok Ibu Gibran
Ibunya yang bernama Rizka kabur dari rumah usai video bentakannya viral.
Tenny Ramdhani, sempat mendatangi rumah Gibran, namun ibunya sudah kabur dari rumah.
Pihak keluarga tak mengetahui keberadaan wanita yang bekerja di sebuah kafe di Bogor.
"Saat kunjungan tidak bertemu dengan istri bapak Hamzah," ucapnya, Selasa (7/5/2024), dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Berdasarkan keterangan dari Hamzah, Rizka sering menitipkan anaknya ke tetangga saat bekerja.
Sedangkan Hamzah bekerja sebagai tukang bangunan di Tangerang dan pulang seminggu sekali.
"Ketua RT dan RW serta tetangga selalu memberikan bantuan dan perhatian kepada keluarganya serta menitipkan anak-anaknya tersebut ketika istrinya tidak berada di rumah," bebernya.
Gibran terpaksa berhenti sekolah karena tak memiliki biaya.
Baca juga: Kepala Desa Larang Beri Bantuan Langsung Kepada Keluarga Bocah Lapar di Bogor, Ini Alasannya
Sehari-hari Gibran dan dua adiknya ditinggal orang tua, bahkan ibunya tak menyiapkan makan untuk mereka.
Meski Hamzah selalu mengirimkan gajinya ke Rizka, namun ketiga anaknya tetap kelaparan.
"Infomasi yang kami dapat ibunya tidak selalu stay di rumah, bagaimana anak-anak tersebut bisa makan? Pak Hamzah memperdayakan adiknya dan salah satu tetangganya dengan dikirimkan uang, ketika pulang anak-anak tersebut ingin manja kepada ibunya," terangnya.
Kata Tetangga
Tetangga Gibran, Prabu Hermawan, mengatakan ibu Gibran tak bertanggung jawab dan meninggalkan ketiga anaknya begitu saja.
"Kalau bisa dicari nih perempuan, karena sudah masuk pasal penelantaran anak, kekerasan lah, kalau saya pengennya begitu," ujarnya, Rabu (8/5/2024).
Terkait video yang beredar, Prabu mengatakan kejadian tersebut baru pertama kali.
Menurutnya, di dalam rumah ada makanan, namun ibu Gibran enggan memberikannya.
Baca juga: Viral Bocah Menangis Kelaparan di Bogor, Keluarganya Tak Terdaftar BPJS dan Penerima Bantuan Sosial
"Sebenernya kalo makan biasa, cuma emang kali itu aja emang ibunya. Hari itu juga ada nasi, kan abis itu masuk ke dalem," bebernya.
Ia menambahkan keluarga Gibran termasuk kurang mampu.
Ayah Gibran yang bernama Hamzah bekerja sebagai tukang bangunan dan pulang ke rumah seminggu sekali.
Namun, setiap pulang ayah Gibran selalu memberikan uang belanja ke ibunya.
"Hamzah ini walaupun orangnya pulang seminggu sekali tapi duitnya nyampe, dititip ke tetangga buat anak-anaknya," ucapnya.
Sedangkan ibu Gibran juga bekerja, namun pekerjaannya tidak menentu.
Saat kedua orang tuanya bekerja, Gibran dan dua adiknya sering dititipkan ke tetangga.
"Kita semua peduli, di sini kan kekeluargaan. Itu sampe tengah malem tetangga yang ketitipan itu mulangin, karena liat ibunya udah pulang."
"Seandainya ibunya enggak ada itu si Gibran di rumah tetangga, segitunya sampe merawat kayak anak sendiri," pungkasnya.
Baca juga: Sosok Gibran, Bocah 6 Tahun asal Bogor Nangis Minta Makan, Ingin Masuk Pesantren
Sosok Kades Rawapanjang
Kepala Desa Rawapanjang, Mohammad Agus, meminta video yang terjadi di desanya segera dihapus lantaran membuat citra desa menjadi buruk.
Ia juga mengancam akan melaporkan perekam video yang bukan warga desa.
Selain itu, ia juga menegur petugas Kemensos yang memberikan bantuan ke keluarga Gibran tanpa sepengetahuan perangkat desa.
Respon Mohammad Agus mendapat sorotan karena tidak sesuai dengan program kerja yang diusungnya ketika mencalonkan diri menjadi Kades.
Dalam program kerjanya, Mohammad Agus berjanji akan mensejahterakan warganya.
Diketahui, Mohammad Agus merupakan Kades Rawapanjang periode 2021-2027.
Ia juga menjabat sebagai Ketua Silat Sibunder tahun 2019 hingga sekarang.
Kini, ia telah memaafkan perekam video yang bernama Ahmad Saugi dan tak akan melapor.
Menurut Mohammad Agus, tindakan perekam video salah karena wajah bocah tak disensor.
Video tersebut juga diunggah tanpa izin keluarga Gibran sehingga melanggar.
"Kalau saya bilang pada saat itu dia akan dijebloskan, jebloskan. Kita masih ada rasa kemanusiaan tadi, mungkin ada kesalahan yang tidak diketahui. Masih kita maafkan," ucap Mohammad Agus, Selasa (7/5/2024), dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Sebagian artikel telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Gelombang Bantuan untuk Gibran di Kawasan Bojonggede, Mulai Biaya Sekolah Hingga Gerobak Usaha
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunnewsBogor.com/Yudistirawanne/Muammarudin Irfani)