Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

35 Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar Berhasil Teridentifikasi, BNPB: Waspada Bahaya Susulan

BNPB imbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi untuk waspada bencana susulan

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in 35 Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar Berhasil Teridentifikasi, BNPB: Waspada Bahaya Susulan
TRIBUNPADANG.COM/FAJAR ALFARIDHO HERMAN
Dampak banjir lahar dingin Gunung Marapi di Agam, Sumatera Barat. 

Pencarian kembali dilakukan hari ini, Senin (13/5/2024).

BNPB Imbau Bencana Susulan

Sejak Minggu sekira pukul 20.35 WIB, Pos Pengamatan Gunung Marapi mencatat adanya peringatan getaran hujan di Stasiun Batu Palano.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun mengimbau masyarakat yang bermukin di bantaran sungai yang berhulu Gunung Marapi untuk selalu waspada.

Pasalnya, ada risiko bahaya bencana susulan.

Warga juga diharapkan untuk melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.

Cerita Warga yang Selamat dari Banjir Lahar Dingin

Banjir lahar dingin Gunung Marapi terjadi dan memporak-porandakan sejumlah wilayah di Sumatera Barat.

Salah satu wilayah yang terdampak, yakni Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Berita Rekomendasi

Banjir lahar dingin ini menelan puluhan korban jiwa dan belasan orang masih hilang.

Baca juga: Surau Kasiak An Nur Tetap Kokoh Berdiri meski Dihantam Banjir Lahar Dingin di Agam

Seorang warga Nagari Bukik Batabuah, Nispawati (45) pun menceritakan detik-detik ia berhasil selamat dari arus deras banjir lahar dingin.

Ia menuturkan, banjir lahar dingin mulai deras sejak Sabtu (11/5/2024) sore.

"Pas ketika saya selesai salat Magrib di rumah, air sudah mulai deras. Sudah ada juga warga yang memperingatkan agar berhati-hati," ujarnya, Minggu (12/5/2024).

Penampakan dampak banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Minggu (12/5/2024)
Penampakan dampak banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Minggu (12/5/2024) (TRIBUNPADANG.COM/FAJAR ALFARIDHO HERMAN)

Mengutip TribunPadang.com, tak lama kemudian, banjir semakin besar dan meluap hingga ke jalan-jalan.

Ia bersama keluarganya pun tak bisa kemana-mana dan hanya berdiam diri di dalam rumah.

"Kami tidak bisa keluar, kami terpaksa berdiam diri di rumah sambil melihat-lihat keluar apakah air akan masuk atau menerjang rumah kami," katanya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas