5 Poin Pernyataan Pihak SMK Lingga Kencana setelah Kecelakaan Bus Maut di Subang
Pihak SMK Lingga Kencana buka suara pasca rombongan muridnya mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Febri Prasetyo
"Kami sudah merasa cukup layak memberangkatkan dengan bus ini.
"Ya alhamdulillah yang 2 bus baik-baik aja sih," katanya.
Dian Nurfarida mengatakan ada sekitar 157 peserta baik itu guru dan siswa yang ikut kegiatan perpisahan di Bandung.
Ia mengungkapkan 28 merupakan guru dan 122 adalah siswa, sisanya sopir dan kernet bus.
Para peserta berangkat ke Bandung sejak Jumat (10/5/2024) pagi menggunakan tiga bus.
3. Sewa Bus secara Resmi
Pihak Yayasan menyebut menyewa bus secara resmi, tetapi tidak mengetahui masa berlaku kelayakan bus untuk jalan sudah habis.
"PO bus dari sini," kata Dian.
Saat ditanya apakah bus sudah melalui pengecekan, Dian memilih menyerahkan perihal itu kepada pihak kepolisian.
Diketahui, status uji kir bus yang digunakan sudah kedaluwarsa sejak Desember 2023.
Selain itu, bus maut PO Trans Putera Fajar saat mengalami kecelakaan di Subang juga tidak memiliki izin angkutan.
"Kami sementara ini, fokus di musibah yang kita alami sekarang ini ya, terkait hal itu kami serahakan ke pihak kepolisian," ucapnya.
"Kami sudah merasa cukup layak memberangkatkan bus ini, " tandas Dian.
4. Panggil Guru dan Murid yang Selamat
Pihak Yayasan akan menjalin komunikasi dengan para guru dan murid yang selamat dalam insiden kecelakaan ini.
Sekretaris YKS Deddy Ahmad Mustofa menyatakan pemanggilan terhadap guru dan murid dari SMK Lingga Kencana itu untuk mengklarifikasi sebagaimana kondisi atau kronologi yang sebenarnya terjadi saat insiden kecelakaan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.