Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lokasi Rawan Kecelakaan di Subang, Asal Usul Nama Tanjakan Emen Hingga TKP Bus Terguling di Ciater

Setidaknya ada dua musibah kecelakaan maut menelan sejumlah korban jiwa penumpang bus pernah terjadi di daerah Subang, Jawa Barat.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Lokasi Rawan Kecelakaan di Subang, Asal Usul Nama Tanjakan Emen Hingga TKP Bus Terguling di Ciater
Kolase Tribunnews.com
Kecelakaan di Tanjakan Emen Jalan Raya Bandung- Subang, Kampung Cicenang, Ciater Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018) (Kanan) dan lokasi kecelakaan lalu lintas bus pariwisata Putera Fajar di Jalan Raya Ciater, Kampung/Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024). 

"Baru itu yang tadi ditemukan yakni kebocoran gas dan oli," ungkapnya.

Ternyata Bus Modifikasi

KNKT juga menemukan kejanggalan lainnya saat melakukan penyelidikan. Tampak dari luar bodi bus begitu bagus layaknya bus High Decker keluaran terbaru.

Namun, di balik cantiknya tampilan luar bus maut Trans Putera Fajar tersebut, ternyata bus itu merupakan bus jadul biasa yang telah dimodifikasi agar seperti bus baru tipe High Decker.

"Mobil tersebut terbuat tahun 2006, terlihat dari rangka besi sasisnya buatan pabrikan Hino," ujar Djamaluddin, kepada awak media, Senin(13/5/2024)

"Bus Maut Puter Fajar merupakan bus jadul tahun 2006 yang disulap jadi High Decker, tampak dari luar tampilannya seperti mobil keluaran baru, tapi dalamnya nya jadul," katanya.

Bahkan, bus Putera Fajar itu hingga saat ini belum melakukan Uji KIR atau izin angkutan dan status lulus uji berkala.

Padahal, uji KIR termasuk hal penting yang perlu dilakukan, sebelum melakukan perjalanan, salah satunya pada moda transportasi bus.

Berita Rekomendasi

Sebagai tanda bahwa kendaraan tersebut layak digunakan secara teknis di jalan raya, khususnya bagi kendaraan yang membawa angkutan penumpang dan barang.

Tujuannya, untuk keselamatan dan kenyamanan saat perjalanan.

"Mobil bus maut tersebut juga sampai saat ini belum uji KIR, padahal masa uji KIR sebelumnya sudah habis pada pertengahan 2023 lalu," imbuhnya

Penyebab Kecelakaan Versi Sopir

Sementara itu, berdasarkan pengakuan sopir bus, Sudira, bus yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana itu mengalami rem blong.

"Enggak ada angin. Kalau enggak ada angin masukin gigi enggak bisa," kata Sudira ditemui saat dirawat di RSUD Subang, Minggu (12/5/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

Sebelumnya, bahkan Sudira mengaku sudah memiliki firasat bahwa sistem pengereman bus bermasalah, saat rombongan SMK Lingga Kencana makan di Rumah Makan Bang Jun.

Karena merasa ada yang tidak beres, Sudira memanggil montir untuk memperbaiki sistem pengereman bus itu.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas