Lokasi Rawan Kecelakaan di Subang, Asal Usul Nama Tanjakan Emen Hingga TKP Bus Terguling di Ciater
Setidaknya ada dua musibah kecelakaan maut menelan sejumlah korban jiwa penumpang bus pernah terjadi di daerah Subang, Jawa Barat.
Editor: Wahyu Aji
Tak diketahui kapan terjadi peristiwa tabrak lari tersebut.
Namun, sejak saat itu, arwah Emen diyakini bergentayangan menuntut balas.
Meski memiliki dua versi, tapi menurut kepercayaan warga setempat, agar tak "diganggu", para pengemudi biasanya menyalakan sebatang rokok dan melemparkannya ke pinggir jalan.
Itu sebagai simbol memberikan rokok kepada arwah Emen.
Konon, dulunya, Emen amat gandrung merokok saat mengemudi.
Polisi ungkap banyak black spot
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Aan Suhanan menyebutkan tempat kejadian perkara (TKP) bus maut terguling yang ditumpangi pelajar SMK Lingga Kencana Depok, merupakan jalur black spot atau rawan kecelakaan.
Diketahui, bus Trans Putera Fajar dengan nomor polisi AD-7524-OG yang membawa rombongan siswa yang berwisata itu menewaskan 11 orang, Sabtu (11/5/2024).
Bus diduga hilang kendali hingga terguling dan menyeret sejumlah kendaraan lainnya.
"Lokasi ini adalah black spot, sering terjadi kecelakaan di sini," ucap Aan di lokasi.
Pemicu kecelakaan
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama Dishub Jabar dan Polda Jabar mengungkap pemicu kecelakaan maut Bus Trans Putera Fajar yang mengangkut rombongan studi tour pelajar SMK Lingga Kencana Depok, Sabtu (11/5/2024).
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, penyebab kecelakaan maut tersebut adalah adanya kebocoran gas atau angin dan oli di bagian pengereman.
"Hasil sementara pemeriksaan tim KNKT dan Dishub, serta mekanik dari HINO, di bagian pengereman ditemukan terdapat kebocoran gas atau angin dan oli," kata Kabid Lalu Lintas Dishub Subang, Djamaluddin, Senin (13/5/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Hingga saat ini, penyelidikan terhadap bangkai bus tersebut masih terus dilakukan.
Baca juga: Perjuangan Korban Tewas Bus Maut di Subang, Jadi Kuli Angkut Pasir Demi Bayar Study Tour Rp 800 Ribu
Djamaluddin mengatakan, akan menyampaikan hasil-hasil temuan lainnya yang bisa dijadikan bahan untuk mengungkap kasus kecelakaan maut tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.