Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jalur Pengungsian Disebut Belum Aman, Mensos Risma Minta Lokasi Dipindah, Ini Kata Pemkab Agam

Setelah berkoordinasi dengan Bupati Agam Andri Warman, Mensos Risma menginstruksikan jajarannya agar lokasi pengungsian dipindah

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Jalur Pengungsian Disebut Belum Aman, Mensos Risma Minta Lokasi Dipindah, Ini Kata Pemkab Agam
AFP/ADE YUANDHA
Masyarakat membersihkan rumah yang rusak akibat lumpur dan kayu yang tersapu banjir bandang di Desa Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pada 14 Mei 2024. - Tim penyelamat menemukan lebih banyak jenazah pada 14 Mei setelah banjir bandang dan aliran lahar dingin di Indonesia Pulau Sumatra pada akhir pekan menewaskan sedikitnya 50 orang dan menyebabkan 27 lainnya hilang, kata badan bencana negara tersebut. (Photo by ADE YUANDHA / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah warga di Sumatera Barat harus mengungsi setelah tempat tinggalnya dihantam banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi, Sabtu (11/5/2024) silam.

Berbagai pihak pun sudah mendatangi lokasi banjir bandang, termasuk Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma.

Ia pun mengunjungi posko pengungsiap korban banjir di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rabu (15/5/2024) malam, sekira pukul 22.30 WIB.

Sampai di lokasi, Risma langsung mengecek keadaan posko dan pengungsi.

Setelah berkoordinasi dengan Bupati Agam Andri Warman, Mensos Risma menginstruksikan jajarannya agar lokasi pengungsian dipindah ke tempat yang lebih aman dan jauh dari jalur lahar dingin.

Mensos Risma mengatakan, sebelum mengunjungi lokasi pengungsian, ia mempelajari sisi vulkanologi dan jalur lahar dingin Gunung Marapi. Ternyata lokasi yang ditempati para pengungsi belum sepenuhnya aman karena masih merupakan jalur lahar dingin.

“Saya sampaikan ke Pak Bupati, Pak Dandim, Bu Kapolres dan Walinagari agar kita bisa berpindah tempat pengungsian. Kita semua tidak ingin ada korban lagi,” katanya.

Berita Rekomendasi

Selain itu, kata Risma, anak-anak dan lansia harus diungsikan lebih dulu ke tempat yang aman.

"Lokasinya nanti akan dipilih Pak Bupati, Pak Dandim dan Bu Kapolres, tempat mana yang lebih aman. Kita (Kemensos) akan siap mengikuti kepindahan itu," ujarnya.

Sesaat setelah bencana terjadi, Risma langsung menginstruksikan jajarannya untuk mendirikan dapur umum dan menyalurkan bantuan logistik ke daerah terdampak bencana yakni di Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, Kabupaten Agam dan Kabupaten Padang Pariaman.

Logistik yang disalurkan berupa makanan siap saji 7.900 paket, lauk pauk siap saji 3.900 paket, makanan anak 2.760 paket, kasur 1.420 lembar, matras 54 lembar, velbed 90 unit, selimut 1.650 lembar, family kit 1.320 paket, dan kids ware 1.260 paket. Selain itu disalurkan pula sandang dewasa 1.212 paket, sandang anak 1.230 paket, pembalut 528 paket dan pampers 99 paket.

Baca juga: Dari Qatar, Prabowo Langsung ke Padang Sumatera Barat Cek Korban Banjir dan Antar Bantuan

Kemensos juga memberikan bantuan 685 tenda gulung, 119 tenda keluarga portable, 36 tenda serba guna, 3 lampu sorot, 5 genset, serta 2 unit toilet portable. Total bantuan yang disalurkan tersebut senilai total Rp. 5,5 miliar.

Tanggapan Pemkab Agam

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Agam melalui Walinagari Bukik Batabuah, Firdaus memberikan tanggapan terkait usulan pemindahan lokasi posko pengungsian dari Mensos RI, Tri Rismaharini.

"Kita sudah mendapat instruksi dari buk Mensos untuk merelokasi lokasi pengungsian, terutama bagi balita dan lansia," katanya, Kamis (16/5/2024).

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas