Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

20 Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar Masih Hilang, Hampir 1.000 KK Terdampak Bencana

Berikut ini kabar terbaru soal bencana banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in 20 Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar Masih Hilang, Hampir 1.000 KK Terdampak Bencana
AFP/ADE YUANDHA
Seorang perempuan membersihkan rumah yang rusak akibat lumpur dan kayu yang tersapu banjir bandang di Desa Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pada 14 Mei 2024. - Tim penyelamat menemukan lebih banyak jenazah pada 14 Mei setelah banjir bandang dan aliran lahar dingin di Pulau Sumatra di Indonesia pada akhir pekan menewaskan sedikitnya 50 orang dan menyebabkan 27 lainnya hilang, kata badan bencana negara tersebut. (Photo by ADE YUANDHA / AFP) 

"Negara memberikan anggaran pencarian itu batasnya enam hari setelah itu di cover BNPB jadi tidak perlu khawatir," jelas Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto pada rapat koordinasi, Kamis (16/5/2024).

Ia juga meminta kepala pemerintah daerah untuk lebih bijak dalam mengatur distribusi bantuan kepada masyarakat.

"Sembako permakanan melimpah tolong dilihat kebutuhan yang lain seperti kebutuhan wanita, anak-anak, dan alat kebersihan, harus diadakan kalau kekurangan harus segera laporkan ke BNPB," pungkas Suharyanto.

Korban Butuh Bantuan Perlengkapan Sekolah

Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Endrisasman menuturkan, bantuan masih sangat dibunuhkan oleh pengungsi banjir lahar dingi.

Endri, sapaan akrabnya menyebut, hal paling diperlukan adalah keperluan sekolah dan perlengkapan belajar, seperti alat tulis, seragam dan lainnya.

"Kebanyakan dari korban atau warga yang terdampak saat kejadian hanya bisa menyelamatkan diri, banyak yang tidak bisa menyelamatkan barang-barang mereka," ujarnya, Kamis (16/5/2024).

TribunPadang.com mewartakan, untuk kebutuhan pokok masih bisa untuk memenuhi kebutuh di pos pengungsian hingga batas akhir masa tanggap darurat.

Berita Rekomendasi

"Kebutuhan pokok terpenuhi. Baik untuk makanan dan air minum. Kita memperkirakan sampai akhir masa tanggap darurat tidak akan ada kendala," ucapnya.

Pihak BPBD juga terus berkoordinasi dengan pihak pemerintah daerah setempat untuk penanganan dan penyaluran bantuan kepada para pengungsi.

"Untuk pendataan kita berkerja sama dengan Kecamatan dan Nagari. Mulai dari jumlah masyarakat terdampak dan terkait kebutuhan masyarakat. Begitu juga untuk penyaluran,"

Baca juga: Korban jiwa banjir bandang dan lahar di Sumbar mencapai 67 orang, tim penolong masih mencari puluhan orang yang dilaporkan hilang

"Semua bantuan kita pusatkan di posko utama dan kemudian kita salurkan berdasarkan data tadi ke Kecamatan,"

"Kemudian kecamatan melalui Nagari dan didistribusikan kepada masyarakat," jelasnya.

Warga Keluhkan Pembagian Bantuan Tak Merata

Sebelumnya, warga Galuang, Sungai Puar, Kabupaten Agam, Sumbar mengeluhkan pembagian bantuan kepada korban banjir lahar dingin tak merata.

Beberapa warga mendapatkan informasi bahwa bantuan di Galuang terus berdatangan ke lokasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas