Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Telusuri Tiga DPO Pembunuh Vina Cirebon, Polisi dan Pemdes Banjarwangunan Ketemu 25 Nama yang Sama

Tim gabungan menelusuri data warga dari 46 RT, 9 RW, dan 13 perumahan, dengan jumlah total penduduk sekitar 11.000 dalam sekitar 3.500 Kartu Keluarga.

Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Telusuri Tiga DPO Pembunuh Vina Cirebon, Polisi dan Pemdes Banjarwangunan Ketemu 25 Nama yang Sama
Kolase Tribunnews/net
Kasus pembunuhan disertai pemerkosaan pasangan asal Cirebon, Vina dan Eki 

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Polisi meminta bantuan masyarakat untuk mencari tiga buronan kasus pembunuhan pasangan asal Cirebon, Vina (16) dan Muhammad Rizki Rudiana alias Eki (16), termasuk ke wilayah asal para tersangka. 

Namun, setelah ditelusuri di Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, aparat desa setempat justru menemukan 25 nama yang sama dengan tiga buronan yang sedang dicari polisi itu.

Diketahui, sebelumnya Polda Jawa Barat telah merilis tiga nama Daftar Pencarian Orang (DPO) yang menjadi tersangka kasus pembunuhan disertai pemerkosaan pasangan Vina dan Eki, yang belum tertangkap sejak 2016.

Ketiganya yakni Pegi atau Egi, Andi, dan Dani, yang beralamat Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Rilis itu diunggah juga oleh polisi di akun resmi Humas Polda Jabar, @humaspoldajabar, beberapa hari lalu setelah kasus ini kembali mencuat.

Baca juga: Bareskrim Beri Petunjuk ke Polda Jabar soal Penyidikan Kasus Tewasnya Vina Cirebon

Kepala Desa Banjarwangunan, Sulaeman, menyampaikan bahwa pemdes bersama kepolisian telah melakukan pengecekan mendalam terhadap nama-nama tersebut.

"Setelah polisi merilis 3 nama pelaku berasal dari Desa Banjarwangunan, saya didampingi kepolisian juga dari Polsek dan Polres mengkroscek langsung tiga nama-nama tersebut," ujar Sulaeman saat diwawancarai di kantornya, Sabtu (18/5/2024).

Berita Rekomendasi

Sulaeman menjelaskan bahwa hasil pengecekan terhadap tiga nama yang dirilis oleh polisi, yaitu Egi atau Pegi, Andi dan Dani di mana hasilnya, nama Egi atau Pegi, tidak ada yang terdaftar sebagai warganya. 

Sementara Andi, pihaknya menemukan 15 nama yang sesuai dengan nama yang dicari polisi.

Namun setelah dikroscek, 15 orang bernama Andi ini tidak sesuai dengan orang yang dicari polisi.

"Selanjutnya ada Dani, di kami (Desa Banjarwangunan) yang bernama Dani ada 10 orang, tapi sama kaya Andi, setelah dikroscek bukan Dani yang dimaksud," jelas dia.

Baca juga: Terungkap! Jet Pribadi Harvey Moeis Terindikasi Hasil Korupsi Timah, Sosok Sandra Dewi Dicurigai

Proses pengecekan ini, lanjut Sulaeman dilakukan dengan teliti karena melibatkan petugas kepolisian dari Polsek maupun Polres dengan mendatangi satu per satu warga yang namanya sama.

Tim gabungan menelusuri data warga dari 46 RT, 9 RW, dan 13 perumahan, dengan jumlah total penduduk sekitar 11.000 dalam sekitar 3.500 Kartu Keluarga.

Namun, tim juga mengalami kesulitan dalam proses pencarian, sebab data yang diunggah sangat global. Mereka tidak menemukan alamat lengkap.

Terlebih tidak ada foto atau sketsa wajah pelaku dalam unggahan DPO kasus tersebut. Mereka berharap polisi berhasil menyampaikan alamat asli ketiganya dan tiga buron tersebut segera ditangkap.

Sebab, kata dia, sejak Polda Jabar mengunggah nama Banjarwangunan terkait lokasi terakhir ketiga DPO, banyak warga yang menanyakan keberadaannya.

Alhasil, pihaknya pun  tidak mendapatkan kesulitan selama melakukan kroscek.

"Karena kami datangi langsung rumahnya dan alhamdulillah tidak sesuai dengan DPO yang dicari polisi," katanya.

Kepala Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sulaeman (tengah) di kantor Desa Banjarwangunan, Jawa Barat.
Kepala Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sulaeman (tengah) di kantor Desa Banjarwangunan, Jawa Barat. (Kompas.com/Mohammad Syahri Romdhon)

Namun, Sulaeman mengakui ada kesulitan dalam mencari pelaku yang dimaksud kepolisian.

Kesulitannya karena polisi hanya merilis nama dan ciri-cirinya saja.

Tidak ada foto, nama lengkap maupun alamat yang detail termasuk tidak ada sketsa wajah pelaku. 

Sulaeman juga menyampaikan kekhawatirannya terkait nama desa yang sedikit tercoreng akibat dugaan tersebut.

"Di sisi lain, sebenarnya dengan menyertakan nama desa, desa kami sedikit tercoreng sih, karena kan masih diduga gitu. Ya mudah-mudahan saja di kami tidak ada 3 pelaku yang dimaksud polisi itu," katanya. 

Desa Banjarwangunan sendiri memiliki 46 RT dan 9 RW, dengan jumlah penduduk sekitar 11 ribuan dan 3 ribuan kepala keluarga. (Tribun Jabar/Kompas tv)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas