Peringati Harlah ke-74, Fatayat NU Kota Tangerang Ziarah ke Makam KH Hasyim Asy'ari hingga Gus Dur
Noni menilai Fatayat NU Kota Tangerang harus mampu menjadi motor penggerak perempuan.
Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kota Tangerang melakukan ziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, dan pendiri Fatayat NU yaitu Bu Nyai Murthosiyah (Surabaya), Bu Nyai Khuzaimah (Gresik), dan Bu Nyai Aminah (Sidoarjo) yang semuanya berada di Jawa Timur.
Agenda ziarah tersebut dilakukan dalam rangka memperingati hari lahir (harlah) ke-74 Fatayat NU.
Baca juga: Ketua Umum PP Fatayat NU Margareth Aliyatul Bicara soal Parenting Menurut Alquran
Demikian disampaikan oleh Ketua PC Fatayat NU Kota Tangerang Noni Menawati Rabu, 22/5/2024.
Selain ziarah, lanjut Noni, Fatayat NU Kota Tangerang juga akan melakukan silaturrahim ke Pimpinan Wilayah Fatayat NU Jawa Timur dan ke PC Fatayat NU Sidoarjo.
"Ini dilakukan agar pengurus Fatayat bisa belajar dan meniru kesuksesan Fatayat di Jawa Timur yang notabene adalah basis NU di Indonesia," kata Noni kepada wartawan, Kamis (23/5/2024).
Dengan ziarah, Noni menyebut bakal ada berkah dari para mu’assis NU dan Fatayat.
"Dan dengan silaturahmu dan studi banding, para fatayat akan mendapat ilmu dalam rangka untuk memajukan Fatayat NU di Kota Tangerang khususnya dan Banten pada umumnya,” harap Noni.
“Selain ziarah ke para mu’assis NU dan Fatayat NU untuk mencari berkah, Fatayat NU Kota Tangerang akan silaturrahim atau studi banding ke PW Fatayat NU Jawa Timur dan PC Fatayat NU Sidoarjo. Biar pengurus tambah ilmunya dan makin hebat gerakannya”, ujarnya.
Baca juga: Ketua Fatayat NU Kota Tangerang Ingatkan Jemaah Soal Penderitaan Rakyat Palestina
Noni menilai Fatayat NU Kota Tangerang harus mampu menjadi motor penggerak perempuan.
"Karena hanya dengan pergerakan, peradaban bangsa akan maju. Tetapi pergerakan tidak boleh meninggalkan tradisi yang baik," kata alumni ponpes Babussalam Tangerang ini.
Untuk itu, kata Noni, perempuan harus terus belajar dan mencari sesuatu yang baru tapi tidak melupakan kebaikan yang lama. "Perempuan harus bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman tapi tidak melupakan tradisi dan pemikiran lama yang baik. Hal itu sesuai dengan tema harlah kali ini yaitu “Merawat Tradisi, Menggerakkan Perempuan, Membangun Peradaban”," kata Noni
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Leli Syafawi menyampaikan bahwa kegiatan ini selain diikuti semua pengurus PC Fatayat NU Kota Tangerang juga ada Perwakilan PW Fatayat NU Banten dan perwakilan PC Fatayat NU se Banten yang totalnya sekitar 42 orang.
“Dalam acara ini kita mengajak perwakilan PW Fatayat NU Banten dan PC Fatayat NU se Banten agar Fatàyat NU Banten kompak dan bersatu untuk memajukan perempuan di Banten," ujar Dosen Universitas Islam Tangerang ini.
Kegiatan ini, kata Leli, di misi dengan beberapa rangkaian kegiatan yang dimulai tanggal 22-25 Mei 2024, yaitu ziarah ke makam Mbah Hasyim Asy'ari dan makam Gus Dur, dilanjutkan ziarah ke makam pendiri Fatayat NU di Sidoarjo dan Gresik. Hari kedua acara tadabbur alam di Gunung Bromo.
Setelah itu m, lanjut ke Yogyakarta silaturrahim dengan PW Fatayat NU DIY, kemudian dilanjutkan dengan tadabbur alam di laut Pantai Selatan atau Parang Tritis dan di akhiri dengan study tour ke UMKM Malioboro.
Tentang Fatayat NU
Diketahui, Fatayat Nahdlatul Ulama adalah organisasi pemudi Islam yang menjadi salah satu badan otonom NU. Organisasi ini didirikan di Surabaya pada 7 Rajab 1369 atau 24 April 1950.
Masa perintisan Fatayat dimulai ketika penyelenggaraan Muktamar Ke-15 NU di Surabaya pada 1940.
Organisasi Fatayat NU berdiri berkat perjuangan yang dirintis oleh perempuan-perempuan tangguh yakni Chuzaimah Mansur (Gresik), Aminah Mansur (Sidoarjo), dan Murthosiyah (Surabaya). Mereka dikenal sebagai ‘Tiga Serangkai’ Pendiri Fatayat NU.
Ketiga perempuan itu telah sangat aktif melakukan koordinasi dan konsolidasi pemudi-pemudi NU pada sekitar tahun 1948.
Nama lain yang ikut merintis dan mendirikan Fatayat NU adalah Nihayah Bakri, Maryam Thoha, dan Asnawiyah.