"Dimulai dari punya toko. Dulu kecil, 3 x 7 m di dekat CIMB Niaga di dekat Timuran itu," ujarnya.

Usahanya pun berkembang. Dia kemudian membuka toko di Malang, Yogyakarta, Salatiga, Purwokerto, Depok, dan Tangerang.

Budi melihat kebutuhan masyarakat akan produk outdoor makin tinggi. Oleh karena itu, pada tahun 2008 dia membuat produk dengan merek Cartenz.

"Itu sudah kita patenkan. Cuman karena di era itu, di tahun 2006, 2005, kita memproses pendaftaran HAKI itu agak rumit kalau dari daerah, ternyata begitu sampai tahun 2008 sudah ada yang mematenkan."

"Sehingga kita memutuskan menggantinya dengan brand baru, dengan nama Cozmeed. Basic-nya ya tadi. Cozmeed itu sebenarnya jadi Cause We Are Meet. Jadi, rohnya orang pendaki itu adalah persaudaraan," kata dia menjelaskan.

Budi mengatakan Cozmeed juga dihantam oleh pandemi Covid-19 beberapa tahun silam. Beberapa toko Cartenz pun terpaksa tutup.

Namun, Budi merasa ada dampak positif di balik pandemi, yakni membuat orang-orang beralih ke wisata di alam terbuka, di tempat yang memiliki udara segar.

"Covid itu kan membawa orang untuk bergerak di luar ruangan. Orang ingin wisata itu benar-benar yang terbuka,"
Memang nggak harus yang ekstrem seperti naik gunung, tapi cukup camping. Makanya sekarang glamping tumbuh, campervan tumbuh, touring motor pun juga bawa tenda, nge-camp. Jadi, sebenarnya pandemi itu membawa dampak yang positif," ucapnya.

(*)