Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jejak Kasus Chaowalit Thongduang, Buronan Nomor 1 Thailand Ditangkap di Bali, Terlibat 12 Kejahatan

Chaowalit Thongduang, buronan nomor 1 Thailand ditangkap di Bali, Kamis (30/5/2024). Ia merupakan tahanan kasus percobaan pembunuhan terhadap polisi.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
zoom-in Jejak Kasus Chaowalit Thongduang, Buronan Nomor 1 Thailand Ditangkap di Bali, Terlibat 12 Kejahatan
Dok Polri
Penampakan Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod, seorang buronan nomor satu otoritas Thailand yang ditangkap Divisi Hubungan Internasional Polri di Bali. 

TRIBUNNEWS.COM - Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod (38), buronan paling dicari di Thailand ditangkap di wilayah Bali.

Penangkapan dilakukan di sebuah apartemen yang berada di Kawasan Badung, Bali, Kamis (30/5/2024).

"Ya, benar. WN Thailand atas nama Chaowalit Thongduang, buronan nomor satu dari Thailand berhasil ditangkap oleh Polri di Bali."

"Yang bersangkutan adalah buronan otoritas Thailand," kata Kepala Divisi (Kadiv) Hubungan Internasional (Hubinter) Polri, Krishna Murti, Jumat (31/5/2024), dilansir situs resmi Polri.

Ia menjelaskan, penangkapan ini merupakan bentuk kerja sama yang telah dibangun oleh Polri dan Kepolisian Thailand.

Lantas seperti apa jejak kejahatan Chaowalit Thongduang?

Melansir Bangkok Post, Chaowalit Thongduang merupakan tahanan kasus percobaan pembunuhan terhadap seorang polisi dalam rangkaian percobaan penculikan pada 2 September 2019 di Phatthalung.

Berita Rekomendasi

Ia divonis hukuman 20 tahun 6 bulan penjara oleh Pengadilan Phatthalung pada Januari 2022.

Chaowalit kemudian dipindahkan ke penjara Nakhon Si Thammarat pada 7 Agustus 2023.

Pada 20 Oktober 2023, Chaowalit dibawa ke rumah sakit di Nakhon Si Thammarat untuk melakukan perawatan gigi. Namun, perawatan kesehatannya ditunda.

Akan tetapi, saat hendak dibawa kembali ke penjara, Chaowalit tiba-tiba terjatuh ke lantai dan harus menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.

Baca juga: Fakta Mayat dalam Toren di Tangsel, Korban Buron Kasus Narkoba hingga Masuk saat Masih Hidup

Chaowalit pun dirawat dengan pengamanan ketat. Ia diawasi dua sipir serta kakinya diborgol.

22 Oktober 2023, Chaowalit dijadwalkan keluar dari rumah sakit dan kembali menjalani hukuman. Namun, ia dilaporkan hilang.

Polisi Thailand kemudian melakukan perburuan terhadap Chaowalit hingga melacaknya ke tempat persembunyiannya di Pegunungan Banthad di Trang pada 8 November 2023.

Baku tembak pun terjadi. Chaowalit berhasil melarikan diri ke daerah pegunungan yang melintasi provinsi Phatthalung, Trang, dan Satun.

Meski dilakukan perburuan besar-besaran, namun Chaowalit lolos dari penangkapan.

Ia sempat dikabarkan meninggalkan Thailand menggunakan speedboat dari Satun.

Dalam pelariannya itu, Chaowalit sempat merilis video yang mengaku telah diperlakukan tidak adil.

Chaowalit juga menyebut dirinya satu-satunya orang yang dijatuhi hukuman meski banyak tersangka lain yang terlibat.

Dia juga mengklaim permohonan jaminannya tidak ditangani secara adil.

Sementara itu, Juru Bicara Pengadilan Kehakiman, Sorawit Limparangsri menolak klaim tersebut.

Menurutnya, pengadilan telah bertindak sesuai dengan prosedur.

Adapun hal yang menjadi pertimbangan adalah keterlibatan Chaowalit dalam sejumlah kejahatan.

Dalam catatan Kepolisian Thailand, Chaowalit terlibat dalam 12 kasus kriminal sepanjang 2016-2022.

Tuduhan yang dialamatkan kepadanya termasuk pembunuhan, percobaan pembunuhan, penyusupan, kepemilikan senjata ilegal, dan bahan peledak tingkat militer.

Chaowalit juga disebut memiliki hubungan dengan geng narkoba. Selain itu, beberapa kasus masih berada di pengadilan.

Setelah buron sejak Oktober 2023, Kepolisian Thailand akhirnya mengendus keberadaan Chaowalit di Indonesia hingga dilakukan penangkapan pada Kamis pagi.

Masih dari Bangkok Post, Chaowalit masuk ke Indonesia menggunakan paspor palsu.

Ia juga berpindah-pindah tempat untuk menghindari polisi.

Selama di Indonesia, Chaowalit lebih banyak tinggal di Medan dan Bali.

Chaowalit pura-pura bisu untuk menghindari kecurigaan orang karena ia tak bisa berbicara bahasa lokal.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas