Namanya Sempat Terseret dalam Kasus Vina Cirebon, Moonraker Tegaskan Pelaku Bukan Anggotanya
Dalam isi dakwaan kasus pembunuhan Vina Cirebon, para terpidana menyerang korban dan Eki lantaran keduanya memakai jaket khas XTC.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Nama geng motor Moonraker Cirebon sempat terseret kasus kematian Vina dan Eki pada tahun 2016 lalu.
Di mana, saat itu kematian keduanya disebut karena adanya masalah antar geng motor, XTC dan Moonraket.
Dalam isi dakwaan kasus pembunuhan Vina Cirebon, para terpidana menyerang korban dan Eki lantaran keduanya memakai jaket khas XTC.
Satu pelaku, Andi yang saat itu dijadikan buron mengaku ada masalah dengan anggota XTC.
Andi kemudian mengadukan masalah itu kepada geng motor Moonraker.
Para terpidana melihat Eki yang mengenakan jaket XTC membonceng Vina, melintas.
Alhasil, kawanan geng motor itu lalu mengejar Vina dan Eki. Mereka menangkap dan menghajar keduanya hingga tewas.
Melihat nama kelompok bermotornya disebut-sebut dalam kasus tersebut, Moonraker Cirebon pun angkat bicara.
Ketua Moonraker Cirebon, Indra Budi Lesmana, menyampaikan, para pelaku dan terpidana dalam kasus pembunuhan Vina dan Eki bukanlah anggota dari komunitas motor Moonraker.
Pernyataan ini menanggapi isu yang beredar di masyarakat mengenai keterlibatan organisasi tersebut dalam kasus tersebut.
"Kalau saya sendiri menolak keras dengan adanya pernyataan tersebut (perseteruan antara XTC dan Moonraker), karena pada dasarnya kami sudah menjaga kondusivitas setelah bertransformasi menjadi ormas atau organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP), seperti XTC, GBR, Konack, dan Moonraker," ujar Indra saat dikonfirmasi, Jumat (31/5/2024).
Baca juga: Jeritan Ibu Pegi Minta Bantuan Jokowi terkait Kasus Vina: Bebaskan Anak Saya, Dia Tak Bersalah
Indra menjelaskan, Moonraker masih terdaftar sebagai komunitas motor yang diakui oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan tidak akan mengubah legalitasnya menjadi ormas atau OKP.
"Karena kita semua bermainnya di motor," ucapnya.
Sehingga, menurut data yang dimiliki oleh Moonraker, baik dari pengurus kota maupun Kabupaten Cirebon, tidak ada anggota mereka yang terlibat dalam kasus tersebut.
"Dari delapan terpidana dan satu tersangka yang terlibat dalam kasus Vina dan Eki, mereka bukan anggota Moonraker. Kita (sudah melihat) by data dari ketua kota dan Kabupaten Cirebon dan atas nama tersebut tidak ada, baik di dewan pimpinan pusat pun tidak ada atas nama tersangka dan terpidana tersebut," jelas dia.
Indra juga menambahkan, kemungkinan pelaku hanya menggunakan nama Moonraker tanpa benar-benar menjadi anggota.
"Jadi, ini bisa dikatakan oknum atau hanya simpatisan, mungkin hanya membawa nama (Moonraker) biar gimana gitu," katanya.
Menutup pernyataannya, Indra mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah memercayai informasi yang belum terverifikasi.
"Jadi, jangan sampai ada pihak yang dirugikan," ujarnya.
Ia juga menegaskan kepercayaannya kepada aparat kepolisian untuk menangani kasus ini dengan baik.
4 Kelompok Motor Pastikan Terpidana Bukan Bagian dari Mereka
Empat kelompok motor di Cirebon, yaitu XTC, Moonraker, Konack, dan GBR, menegaskan bahwa delapan terpidana dan satu tersangka dalam kasus pembunuhan Vina dan Eki bukan bagian dari komunitas mereka.
Ketua XTC Kota Cirebon, Alfian, menegaskan hal itu saat ditemui di sebuah gedung kesenian di kawasan Stadion Bima, Kota Cirebon, Kamis (30/5/2024).
"Sampai saat ini, anggota dan organisasi pun tidak ada permasalahan."
"Teman-teman media bisa menyaksikan tidak ada pembatas dan kami kerap nongkrong bareng di beberapa kesempatan."
"Oleh karena itu, bahwa yang kemarin katanya salah satunya organisasi kami terlibat dalam kasus Vina dan Eki, bukan unsur dari organisasi kita (XTC, Moonraker, Konack, dan GBR) semua," ujarnya.
Menurut Alfian, Eki, korban yang disebut-sebut pacar Vina dalan kasus tersebut, memang merupakan anggota XTC wilayah Kabupaten Cirebon.
"Kalau Vina saya kurang tahu, mungkin dia bisa disebut pacarnya Eki, tapi kalau untuk lebih jauhnya simpatisan lah," ucap dia.
Mengenai para pelaku, Alfian menegaskan bahwa pihaknya tidak mengenal para pelaku.
"Kalau para pelaku (8 terpidana dan 1 tersangka kasus Vina), kami gak ada yang kenal."
"Artinya, mereka juga bukan anggota komunitas motor di antara kami," jelas Alfian.
Kendati sempat bagian dari kelompok bermotor, Alfian juga menyampaikan bahwa tidak ada konflik yang melatarbelakangi pembunuhan Eki.
"Intinya yang kami tahu tidak ada konflik yang melatarbelakangi Eki menjadi korban pembunuhan, karena pada saat itu pun XTC mengetahui kejadian tersebut, kami langsung mempercayakan ke pihak berwajib," katanya.
XTC sendiri, menurut Alfian, telah bertransformasi menjadi organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) pada tahun 2012 dan menjadi organisasi kemasyarakatan (ormas) pada tahun 2014-2015.
Transformasi ini juga berlaku bagi kelompok motor lainnya.
"Kalau Pegi juga sampai saat ini kami rasa bukan dari anggota kami karena saya sendiri sudah menanyakan ke kelompok bermotor lainnya, Pegi bukan dari anggota," ujarnya.
Alfian menegaskan kembali bahwa para pelaku dalam kasus Vina dan Eki tidak ada kaitannya dengan kelompok motor mereka.
"Artinya, bukan anggota. Dari Moonraker bukan, dari Konack bukan, dari XTC kota/kabupaten bukan, dan dari GBR juga bukan," ucap dia.
Dalam kesempatan itu, Alfian dan ketua kelompok motor lainnya membawa ratusan anggota kelompoknya.
Mereka melaksanakan pembacaan petisi yang dikomandoi oleh ketua masing-masing dan diikuti oleh anggotanya.
Petisi itu dibacakan untuk meredakan kegaduhan yang melibatkan anggota geng motor di kasus Vina dan Eki bisa mereda.
Berikut petisi yang dibacakan secara gamblang oleh ratusan anggota empat kelompok bermotor di wilayah Cirebon.
"Kami elemen masyarakat Kota Cirebon yang tergabung dalam organisasi bermotor dan berdomisili di Cirebon:
1. Bahwa Kota Cirebon dalam situasi yang kondusif aman dan nyaman.
2. Bahwa sampai dengan saat ini tidak ada perselisihan atau masalah keributan antar organisasi bermotor dan lainnya.
3. Terkait dengan peristiwa tragedi Vina Cirebon, tidak ada sama sekali keterkaitan dengan organisasi kami.
4. Kami juga memiliki tanggung jawab atas terciptanya iklim kondusivitas di Cirebon.
5. Kami meminta kepada bapak Presiden RI dan Kapolri untuk menuntaskan proses hukum kasus Vina Cirebon secara transparan dan profesional."
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul REAKSI Moonraker Cirebon soal Dugaan Keterlibatan Anggota dengan Kasus Vina Cirebon dan 4 Kelompok Motor Cirebon Pastikan 8 Terpidana dan 1 Tersangka Kasus Vina Bukan Bagian dari Mereka
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.