Korban Keracunan Makanan Tahlilan di Bogor Bertambah Jadi 71 Orang, Satu Meninggal Dunia
Dari 71 orang korban keracunan massal beberapa orang diantaranya masih dirawat di rumah sakit.
Editor: willy Widianto
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Jumlah korban diduga keracunan massal makanan tahlilan haul bertambah menjadi 71 orang. Sebelumnya sebanyak 62 warga di Cipaku, Kota Bogor, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan massal hingga menyebabkan satu orang meninggal dunia.
Baca juga: BREAKING NEWS: 62 Orang Keracunan Massal di Bogor, Ada yang Meninggal Dunia
Kasus ini terjadi di wilayah Kampung Babakan Baru RT 001 RW 012, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.
“Sampai pukul 19.00 WIb kita update total da 71 pasien dengan gejala yang sama,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor dr Sri Nowo Retno saat ditemui di Puskesmas Cipaku, Bogor, Jawa Barat, Senin(3/6/2024).
Baca juga: 4 Bahan Alami Mengatasi Keracunan Makanan
Retno melanjutkan, dari 71 orang korban keracunan massal beberapa orang diantaranya masih dirawat di rumah sakit.
“Yang dirawat saat ini di puskesmas, ada 4 orang. Kemudian yang dirujuk ke rumah sakit karena kondisinya butuh dirujuk ada 8 orang, 3 di RS Juliana, 4 Melania, 1 di RS UMMI,” jelasnya.
Untuk korban meninggal dunia akibat dugaan keracunan massal ini berjumlah satu orang. "Yang satu orang di Juliana memang pasien sempat berobat ke Puskesmas Cipaku. Kemudian dirujuk kemudian jam 4 mendapat kabar meninggal dunia. Sampai saat ini kami masih koordinasi dengan RS untuk mengetahui penyebab kematiannya,” ujarnya.
Baca juga: 6 Tips Terhindar dari Keracunan Makanan dan Masalah Kesehatan Saat Kulineran
Adapun rentang usia korban yang diduga mengalami keracunan ini dari usia 1-69 tahun. “Rentang usia 20-44 tahun itu total ada 34 orang. Yang sakit aja 1-4 tahun ada 2 orang. 5-9 tahun ada 3 orang, 10-14 ada 5 orang, 15-16 tahun ada 8 orang, 20-44 tahun ada 31 orang, 45-54 ada 4 orang. 55-69 ada 13 orang,” kata Sri.
Dinkes Kota Bogor akan menguji sampel makanan yang diduga membuat 71 orang ini keracunan.
“Investigasi cari sampel makanan untuk kita periksa di lab dan kita rujuk ke BBLK Jakarta. Kemudian apakah itu muntahan atau peses, dan ini akan kita kirim ke lab untuk cari penyebab keracunannya. Ini memang dugaanya sumbernya sama, dari makanan yang dimakan di acara itu,” tandasnya.
Baca juga: 5 Langkah Pertolongan Pertama Saat Seseorang Keracunan Makanan
Berita Ini Telah Tayang di Tribunnewsbogor.com dengan Judul 'Jumlah Korban Bertambah, Warga yang Diduga Keracunan Massal di Cipaku Bogor Jadi 71 Orang'