Jauh dari Ciri Baby Blues Syndrom, Briptu FN Tega Bakar Suami Alami Depresi Pascamelahirkan?
Depresi Pascamelahirkan dapat terlihat seperti baby blues karena memiliki banyak gejala yang sama, mudah menangis, kesedihan, insomnia dan lekas marah
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polwan Briptu FN bakar suaminya anggota polisi di Mojokerto terus jadi perbincangan publik.
Polwan Briptu FN kepalang emosi menyaksikan tingkah suaminya main judi online sampai akhirnya berbuat nekad membakar suaminya itu.
Saat ini, Briptu Fadhilatun Nikmah alias FN sudah ditetapkan tersangka dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tersebut.
Muncul dugaan soal Briptu FN disebut mengalami sindrom Baby Blues dibalik tindakan nekat membakar sang suami.
Namun ada kemungkinan mengalami postpartum depression.
Berikut penjelasan medis terkait sindrom Baby Blues dan Postpartum depression.
Baby blues syndrome adalah kondisi yang dialami oleh sebagian besar ibu yang baru melahirkan.
Baca juga: Update Polwan Bakar Suami: Briptu FN Ditahan di Tempat Khusus, Alami Luka Bakar di Tangan
Briptu FN diketahui baru saja melahirkan bayi kembar yang kini berusia 4 bulan sedangkan yang sulung berusia 2 tahun.
Mengingat ibu yang baru melahirkan cenderung memiliki waktu tidur yang berantakan, kurang tidur, dan kurangnya waktu untuk diri sendiri, tidak mengherankan jika banyak ibu baru mengalami depresi ringan dan perubahan suasana hati.
Usai melahirkan, kadar hormon akan turun, yang akan memengaruhi suasana hati.
Bayi yang baru lahir mungkin juga bangun setiap saat, jadi ibu tidak cukup tidur.
Belum lagi sebagian besar ibu akan merasa khawatir tentang merawat bayi, dan itu membuat ibu merasa stres yang belum pernah ditangani sebelumnya.
Namun apakah benar karena baby blues syndrome masih jadi pertanyaan mengingat sidrom ini biasanya dialami banyak wanita di masa-masa awal setelah melahirkan.
Kondisi ini cenderung muncul pada hari ke-2 atau ke-3 pascapersalinan.