Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sopir di Papua Tengah Tewas Ditembak KKB, Dianggap Intel karena Potongan Rambut Cepak

Terungkap cerita di balik tewasnya Rusli (40) ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kopo Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Sopir di Papua Tengah Tewas Ditembak KKB, Dianggap Intel karena Potongan Rambut Cepak
Foto: Penerangan Koops Habema
Anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) Undius Kogoya dilaporkan melakukan pembunuhan terhadap warga sipil tidak bersenjata dengan menembak dan membakarnya di dalam mobil di sekitar Sekolah YPPGI Kepas Kopo, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus penembakan dan pembakaran mobil dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Selasa (11/6/2024) siang.

Seorang sopir bernama Rusli (40) tewas tertembak KKB di bawah pimpinan Undius Kogoya.

Korban merupakan warga Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Jenazah telah dibawa ke kampung halaman untuk dimakamkan.

Kepala Dusun Pabaeng-baeng, Hendrik (37), membenarkan Rusli merupakan warganya yang merantau ke Papua Tengah.

Diduga Rusli menjadi korban salah tembak lantaran terlihat seperti aparat keamanan.

"Kemungkinan dikira intel karena model potongan rambutnya (model cepak)," paparnya, Rabu (12/6/2024), dikutip dari TribunPapua.com.

Berita Rekomendasi

Postur tubuh korban juga tinggi dan berisi sehingga terlihat seperti anggota Polri atau TNI.

"Memang model rambutnya sering begitu," jelasnya.

Sebelum ditembak, korban sempat berpapasan dengan temannya sesama sopir, Emang.

Terungkap cerita di balik tewasnya Rusli (40) ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kopo Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Selasa (11/6/2024).

Baca juga: Satgas Damai Cartenz Tangkap ASN Pemasok Senjata Api ke KKB Papua

"Emang dan Rusli sempat berlawanan arah (papasan) lalu tidak lama kemudian Rusli (korban) menelpon Emang," sambungnya.


Saat itu, Rusli ketakuatan dan mengaku sedang terancam.

"Ancamannya bahwa saya akan dibunuh, itu yang dia bahasakan ke temannya atas nama Emang," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas