Dalih Polda Kalteng soal Ambulans Disetop Imbas Rombongan Presiden: Sopir Tak Nyalakan Rotator
Kabis Humas Polda Kalimantan Tengah, Kombes Erlan Munaji buka suara soal viralnya video mobil ambulans disetop imbas adanya rombongan Presiden Jokowi.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah, Kombes Erlan Munaji buka suara terkait viralnya video mobil ambulans disetop imbas adanya iring-iringan Presiden Jokowi saat kunjungan kerja ke Sampit, Kalimantan Tengah, Rabu (26/7/2024).
Diketahui sebelumnya sempat ramai soal sopir ambulans yang sedang membawa pasien tertahan saat menuju Rumah Sakit dr Murdjani Sampit.
Mobil ambulans itu harus tertahan imbas rangkaian iringan rombongan Presiden yang melintas di saat yang bersamaan.
Dalam videonya, sopir ambulans pun sempat mengeluhkan kejadian yang menimpanya itu.
"Nasib, nasib pasien, demi rombongan Bapak Joko Widodo, Mbah Joko, Mbah Joko, pasien ulun Mbah Joko, nasib, nasib, ditahan orang," kata sopir ambulans Muhammad Rizky Iriansyah dalam video.
Menanggapi hal tersebut, Erlan menyayangkan karena sopir ambulans tersebut tidak menyalakan rotator.
Selain itu, saat kejadian kondisi jalan sangat padat, sehingga petugas sudah harus mengamankan jalur.
"Kami sayangkan juga bahwa supir dari ambulans tersebut tidak menyalakan rotator."
"Seyogyanya bisa menyalakan rotator, supaya bisa didahului masuk ke rumah sakit," kata Erlan dilansir Kompas.com, Kamis (27/6/2024).
Sementara itu, setelah video tersebut viral, sopir ambulans menyampaikan klarifikasi.
"Yang mana saat itu saya sedang membawa pasien, yang sedang kritis dan saya panik dan spontan membuat video tersebut, dengan maksud dan tujuan, tidak lain agar saya mendapat prioritas jalan menuju rumah sakit," kata Rizky.
Baca juga: VIRAL Ambulans Bawa Pasien Tertahan Rombongan Jokowi di Kotim, Kronologi dan Respon Polda Kalteng
Istana Minta Maaf Atas Terhambatnya Ambulans Karena Iring-iringan Jokowi di Kalimantan Tengah
Pihak Istana melalui Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa terhentinya mobil ambulans karena iring-iringan mobil Presiden di Kalimantan Tengah (Kalteng) seperti yang viral dalam media sosial X (dulu Twitter).
"Kami memohon maaf kepada Keluarga dan Masyarakat atas kejadian tersebut," katanya, Kamis (27/6/2024).
Yusuf mengatakan selama ini pihaknya menerapkan standar operasional prosedur (SOP) dalam setiap perjalanan Presiden melalui jalur darat yakni memberikan prioritas kepada ambulans dan pemadam kebakaran.
"Pada Dasarnya, SOP Kami untuk Ambulans adalah diberikan Prioritas utama jalan atau Akses, tidak boleh dihambat, termasuk juga mobil Pemadam Kebakaran," katanya.
Menurut dia kendaraan Presiden seringkali menepi atau berhenti untuk memberikan jalan kepada mobil ambulans atau pemadam.
"Dilapangan Tim advance Kepresidenan selalu memberikan Arahan dan Informasi kepada Tim Pengamanan Wilayah untuk menerapkan SOP tersebut," katanya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Taufik Ismail)(Kompas.com/Kurnia Tarigan)