Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Tujuan Terkait

Cerita Getir Aco Bertahan Hidup Bersama 2 Anaknya di Lautan Usai Kapalnya Pecah Dihantam Ombak

Aco terlihat memeluk anaknya yang masih kecil sementara yang besar berada di atas nampan perahu yang hampir tenggelam.

Editor: Erik S
zoom-in Cerita Getir Aco Bertahan Hidup Bersama 2 Anaknya di Lautan Usai Kapalnya Pecah Dihantam Ombak
Instagram @nttupdate
Foto dan video seorang nelayan bersama dua orang anaknya terombang-ambing di tengah perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, viral di media sosial Instagram, sejak Rabu (3/6/2024) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Aco (37) berusaha mati-matian menyelamatkan dua anaknya Rahman (11) dan Rahim (7) di perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kapal yang mereka tumpangi nelayan tersebut dihantam ombak. Aco rupanya sempat melakukan panggilan video call kepada istrinya saat terombang-ambing. Video mereka bertahan hidup viral di media sosial Instagram, sejak Rabu (3/7/2024).

Hal itu diceritakan Aco saat datang sebagai bintang tamu di acara FYP.

Baca juga: Kapal Nelayan Jepang Tabrak Batu Pemecah Gelombang, Begini Nasib WNI yang Menjadi Awaknya

Diketahui Aco aalah pria yang fotonya viral ketika berusaha menyelamatkan anaknya.

Dalam foto tersebut, Aco terlihat memeluk anaknya yang masih kecil sementara yang besar berada di atas nampan perahu yang hampir tenggelam.

"Awalnya bagus (ombaknya) tiba-tiba di pertengahan ombaknya mutar kencang, Kita posisi perahu lagi mengemudi tiba-tiba tali setir putus, begitu putus perahu gak karu-karuan," cerita Aco.

Singkat cerita perahu yang ditumpangi Aco, dua anaknya, dan iparnya pun tenggelam.

BERITA REKOMENDASI

Aco berusaha menyelamatkan diri, termasuk anak dan iparnya.

Aco menyebut anaknya yang besar sudah bisa berenang, tetapi tidak yang kecil.

Aco masih ingat, Rahim yang masih berusia 7 tahun saat itu tidak panik dan tidak menangis meski dua jam terombang-ambing.

Putranya yang ketika itu berada di pelukannya hanya mengeluarkan kata-kata "Allahuakbar". Sambil berenang, ia meminta anaknya, Rahman untuk naik di ujung sampan yang sudah terbalik. Upaya itu dilakukan supaya kapal lain yang melintas bisa melihat mereka.

"Anak saya Rahman saya suruh duduk di atas sampan karena saya lihat ada speedboat yang menuju ke arah kami. Jadi, saya suruh dia naik untuk melambaikan tangan. Karena kalau di bawah orang tidak lihat karena ombaknya besar," ungkapnya.

Baca juga: Seorang Nelayan Asal Kaltim Terombang-ambing di Lautan Sulbar Selama 6 Hari, Sempat Ingin Melompat

Aco mengungkapkan, yang ada di pikirannya saat adalah menyelamatkan diri dan anaknya dengan berbagai barang yang terapung di laut. Kebetulan ketika itu mereka melihat boks ikan yang kemudian mereka jadikan pelampung.

"Kami diselamatkan boks ikan yang jadi pelampung. Kami gunakan boks ikan ini bertahan di tengah laut kurang lebih dua jam terombang-ambing," katanya.

Halaman
123

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas