Daftar Nama 20 Korban Tewas dan 51 Hilang dalam Longsor Tambang Emas di Gorontalo
Hingga Selasa (9/7/2024), korban tewas akibat longsor di tambang emas di Gorontalo berjumlah 20 orang. Sementara, 51 lainnya masih proses pencarian.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.com - Korban tewas akibat longsor di tambang emas di Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, bertambah menjadi 20 orang per Selasa (9/7/2024) pagi.
Sebelumnya, dilaporkan jumlah korban tewas sebanyak 11 orang.
Jumlah korban tewas bertambah setelah helikopter AW 169 dengan nomor register P-3304 bantuan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri berhasil mengevakuasi tujuh jenazah pada Selasa pagi.
Sementara, dua jenazah lainnya dibawa tim SAR gabungan menggunakan tandu lewat jalan darat.
Berikut ini daftar identitas 20 korban tewas dalam longsor tambang emas di Gorontalo, dikutip dari TribunGorontalo.com:
- Fatma Afita;
- Dewa Saputra;
- Samsiar;
- Alfian Manegel
- Lukman;
- Alfian Mamonto;
- Rahmat Nurhamidi;
- Rina Muhammad;
- Ramlah Kumuria;
- Rudin Kunye;
- Kaludi;
- Hendra Pakaya;
- Ferdi Tune;
- Aryanto Yusuf;
- Roy Pusini;
- Risno Djafar;
- Dua belum diidentifikasi;
- Dua jenazah lainnya menunggu tim evakuasi darat tiba.
Sementara itu, 51 lainnya masih dalam proses pencarian. Berikut daftarnya, dilansir Kompas.com:
- Hendra Pakaya;
- Kefin Pakaya;
- Pandris Uno;
- Hamdan Moh Kango;
- Arjun Djafar;
- Roy Kushina;
- Risno Jafar;
- Hartati Ibrahim;
- Rinko Mutato;
- Ferdin Kunge;
- Amran Lakoro;
- Royan;
- Apriyanto Yusuf;
- Samsir Tohopi;
- Sarif Usman;
- Saeful Kadoli;
- Isran Jabi;
- Moh Akuba;
- Emi Pou;
- Usman Kalati;
- Rijaldi Abdullah;
- Sarinda Igi Risa;
- Joni Husain;
- Irianti Nusi;
- Wirda Asnawi;
- Rifaldi Rauf;
- Bobi;
- Sahril Lahay;
- Hendry Lukun;
- Rezky Hubu;
- Abdul Ishak Yusuf;
- Jefnizaldi Mohune;
- Ariel Mohune;
- Egi Wartabone;
- Anak Ibu Egi Wartabone;
- Anak Ibu Egi Wartabone;
- Simin Isa
- Zulkifli Isa;
- Zulkarnain S Isa;
- Sahril Ruhban;
- Erik Karim;
- Anjas;
- Arman Rauf;
- Sadam Nurhamidin;
- Ade Mamonto;
- Edo Mamonto;
- Karim Musa;
- Delvia Wartabone;
- Merlin Puhi;
- Menti Manoppo.
Kronologi Terjadinya Longsor
Longsor di area tambang emas di Kecamatan Suwawa Timur terjadi pada Minggu (7/7/2024) dini hari sekitar pukul 03.00 Wita.
Longsor menerjang titik bor tambang dan kamp para pekerja.
Danru Tim Alpha Basarnas Gorontalo, Salama, mengungkapkan saat longsor terjadi, pekerja tambang dan warga yang membuka warung di lokasi kejadian, tengah tertidur lelap.
Ia menyebut para pekerja tak mengetahui kondisi lingkungan tempat mereka bekerja lantaran selalu tidur di lubang tambang.
"Jadi proses pengerjaan tambang itu nonsetop. Mereka tidurnya di lubang tambang, mereka tidak tahu di luar itu malam atau siang," ungkap Salama, Minggu, dilansir TribunGorontalo.com.
Baca juga: Sosok Ibu dan Anak Korban Tewas Longsor Tambang Emas di Gorontalo, Buka Warung di Lokasi Kejadian
Terpisah, korban selamat, Rusli Mamonto dan Lukman Mamonto, membeberkan detik-detik longsor terjadi.
Rusli yang sedang tertidur, langsung terbangun begitu merasakan getaran.
"Sekitar jam 04.00 itu kita kaget, kami sangka gempa," kata dia, Senin.
Ia kemudian langsung membangunkan teman-temannya untuk menyelamatkan diri.
Nahas, karena situasi di lubang tambang gelap, mereka sempat bingung mencari jalan keluar.
Beruntung ia dan 11 rekannya berhasil keluar kamp tambang.
"Karena kondisi gelap. kita tidak tahu mau ke mana. Kejadian begitu cepat. Batu, tanah, semua bergeser runtuh ke bawah," pungkasnya.
Korban selamat lainnya, Lukman Muli, membenarkan, semua pekerja tambang tengah tertidur saat kejadian.
"Tidur semua kita saat itu (longsor)," ujar Lukman, Senin.
Baca juga: Operasi SAR Longsor Tambang Emas di Suwawa Hari Ke-3, Korban Hilang Bertambah Jadi 51 Orang
Ia dan rekan-rekannya terbangun saat mendengar suara gemuruh dari luar.
Lukman mengungkapkan, di kamp tempatnya beristirahat ada 20 orang, namun empat rekannya tidak bisa menyelamatkan diri.
Tim SAR Gabungan Harus Berjalan 23 Km
Kepala Kantor Basarnas Gorontalo, Heriyanto, mengungkapkan tim penyelamat harus menempuh medan berat untuk menuju ke lokasi kejadian.
Sebab, jembatan yang biasanya dilewati kendaraan telah ambruk akibat banjir.
Heriyanto mengungkapkan tim Basarnas dan TNI/Polri harus berjalan kaki sejauh 23 kilometer dari posko menuju lokasi.
Tak hanya itu, Heriyanto menambahkan, proses evakuasi dilakukan secara manual lantaran lokasi tambang tak bisa diakses alat berat.
"Jadi perjalanan harus ditempuh dengan berjalan kaki sejauh 23 kilometer (dari posko SAR)."
"Karena mengingat medan yang sangat sulit dilalui oleh alat berat. Jadi kami melakukan pencarian dan evakuasi korban secara manual," jelas dia, Senin.
"Semua jembatan untuk ke lokasi terputus, jadi akses jalannya sulit untuk bisa dilalui, jadi kami lakukan pencarian secara manual," imbuhnya menekankan.
Meski demikian, Baharkam Polri diketahui menerjunkan bantuan helikopter untuk menjangkau lokasi dan mempermudah evakuasi korban.
Selain itu, tim gabungan TNI/Polri juga menggunakan bantuan anjing pelacak K-9.
Setidaknya, ada 230 personel tim gabungan yang diterjunkan untuk mengevakuasi korban longsor di tambang emas di Kecamatan Suwawa Timur.
Tim gabungan terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, TNI, Polri, serta relawan dan masyarakat setempat.
Heriyanto pun memastikan pihaknya akan berusaha maksimal dalam menemukan dan menyelamatkan para korban.
"Kami berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan dan menyelamatkan para korban," tegasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunGorontalo.com dengan judul Kronologi Longsor di Tambang Suwawa Gorontalo, Puluhan Warga Belum Ditemukan
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunGorontalo.com/Arianto Panambang/Husnul Puhi, Kompas.com)