Longsor di Gorontalo Telan Banyak Korban, Ini Penjelasan Kepala Desa
Kambang Maku, Kepala Desa Tulabolo mengatakan, longsor diawali banjir sekira pukul 23.00 Wita pada Sabtu, (6/7/2024).
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Longsor di Desa Tulabolo, di Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo telan banyak korban jiwa.
Per Selasa (9/7/2024) malam, sudah ada puluhan orang yang meninggal.
Kambang Maku, Kepala Desa Tulabolo mengatakan, longsor diawali banjir sekira pukul 23.00 Wita pada Sabtu, (6/7/2024).
Jembatan penghubung antara lokasi tambang dan permukiman warga pun ambruk. Sehingga para penambang tidak bisa menyeberang.
Longsor diperkirakan terjadi pada pukul 04.15 Wita, Minggu (7/7/2024).
Para penambang disebut tidak bisa menyelamatkan diri.
"Sehingga itu banyak korban," tuturnya.
Aparat Desa Tulabolo turut mengevakuasi korban longsor menggunakan alat seadanya pada Minggu (7/7/2024) pagi.
Setidaknya tiga warga Tulabolo menjadi korban longsor tambang emas Suwawa Timur.
"Ada dapat tiga orang warga Tulabolo," ucapnya.
2 Jenazah Korban Longsor Tambang Gorontalo Dibawa ke RS
Baca juga: Warga Temukan 1 Jasad Mengapung di Sungai, Diduga Korban Tambang Longsor di Gorontalo
Ada 2 jenazah korban longsor di Tambang Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, dibawa ke Rumah Sakit Aloei Saboe, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Selasa (9/7/2024).
Dua korban meninggal atas bencana longsor Tambang Suwawa Gorontalo tersebut belum diketahui identitasnya
Kedua jenazah tersebut dilarikan ke RS Aloei Saboe pada waktu yang berbeda.
"Iya, yang satu tiba di sini hari ini, Selasa (9/7/2024) sekira pukul 14.30 Wita, yang satunya sudah di sini sejak kemarin," ungkap Aad Utina kepada TribunGorontalo.com, Selasa (9/7/2024).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.