5 Fakta Prank Ulang Tahun Berujung Maut di SMAN 1 Cawas: Disorot Bupati Klaten, Kepsek Benahi Kolam
Bupati Klaten, Sri Mulyani ikut berbela sungkawa atas meninggalnya ketua OSIS SMAN 1 Cawas. Korban tersetrum listrik usai diceburkan ke kolam.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Suci BangunDS
Tubuh korban sempat ditaburi tepung dan diceburkan ke kolam sedalam 1,7 meter.
Korban menganggap hal tersebut sebagai candaan sehingga tak melakukan perlawanan.
"Kemudian korban sempat berusaha untuk mentas (keluar dari dalam kolam). Tapi ternyata dia tidak sadar menginjak setrum. Bagi dia, kakinya kok kram, padahal itu setrum," ungkapnya, Selasa (9/7/2024), dikutip dari TribunJogja.com.
Dua teman korban sempat masuk ke kolam untuk melakukan pertolongan.
Setelah mengetahui ada sengatan listrik, satu siswa keluar kolam dan satu lagi mengalami sesak napas.
Arus listrik kemudian dimatikan dan korban dibawa ke rumah sakit.
Setiba di rumah sakit, dokter menyatakan korban sudah meninggal.
"Sementara, siswa satunya kini masih dirawat di rumah sakit," tukasnya.
Baca juga: Viral Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Tewas Tersetrum saat Ultah, Diceburkan ke Kolam dan Keluhkan Kaki Kram
Para siswa yang memasukkan korban ke kolam diperiksa.
5. Korban Tak Buat Laporan
Pihak keluarga korban tidak ingin melapokan kejadian ini dan menganggapnya sebagai musibah.
"Kami dari kepolisian juga tidak bisa melanjutkan proses penyelidikan," ucapnya.
Pihak keluarga telah mendatangi Polsek Cawas untuk membuat surat pernyataan.
Korban dimakamkan di kampung halamannya di Desa Cawas pada Selasa (9/7/2024) siang ini.
Paman korban, Suparno (53), mengaku syok saat mendapatkan kabar kematian korban pada Senin sore.
"Setelah kejadian, kami dari pihak keluarga syok. Tapi setelah dipikir-pikir semua itu adalah musibah."
"Sehingga kami dari pihak keluarga sudah bicara dengan bapak ibunya, semua keluarga bisa menerima itu sebagai musibah," bebernya.
Baca juga: Alasan Keluarga Ketua OSIS di Klaten Tak Buat Laporan Polisi, Korban Tewas Tersetrum di Kolam
Ia menjelaskan, korban merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Semasa hidupnya, korban dikenal sebagai siswa yang rajin dan ramah kepada orang lain.
"Anaknya baik, rajin salat. Di kampung juga terkenal baik, begitu juga di sekolah. Dia menjadi Ketua Osis dan pintar," terangnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Paska Insiden Ultah Berakhir Duka di Klaten, Pihak Sekolah Bakal Pasang Rambu-rambu dan Benahi Kolam
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Dewi Rukmini)