Tri Rismaharini jadi Menteri Pertama yang Kunjungi Pulau Kei Besar Setelah 42 Tahun
Risma mengawali safarinya dengan menghadiri acara puncak Bakti Sosial Kemensos di Pelabuhan Laut Elat, Pulau Kei Besar.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pejabat (Pj) Bupati Maluku Tenggara, Maluku, Jasmono menyebut Menteri Sosial Tri Rismaharini sebagai menteri yang pertama kali menginjakkan kaki ke Pulau Kei Besar sejak 42 tahun yang lalu.
Ia mengatakan terakhir kali seorang menteri mengunjungi Pulau Kei Besar adalah pada tahun 1982.
Hal tersebut disampaikannya saat pertemuan Risma dengan tokoh-tokoh masyarakat Pulau Kei Besar di aula sekitar Pelabuhan Elat Pulau Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, Rabu (24/7/2024).
"Kami atas nama pemimpin daerah dan masyarakat ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Menteri dan seluruh jajaran. Ini sejak tahun 1982, pertama kali seorang menteri menginjakkan kaki di Kei Besar. Sudah kurang lebih 42 tahun," kata Jasmono.
"Ini juga bertepatan dengan menjelang Hari Kemerdekaan Ke-79 ini adalah sebuah berkah bagi masyarakat Maluku Tenggara. Terima kasih atas berbagai bantuan yang sudah disampaikan dan ini adalah untuk kebutuhan masyarakat kita. Kita akan terus melaporkan progres untuk penyaluran bantuan yang sudah disampaikan ibu menteri sehingga benar-benar tepat sasaran," sambung dia.
Sebelumnya, Risma melakukan safari bakti sosial ke sekitar lima titik lokasi di Pulau Kei Besar.
Risma mengawali safarinya dengan menghadiri acara puncak Bakti Sosial Kemensos di Pelabuhan Laut Elat, Pulau Kei Besar.
Baca juga: Koptu HB Tak Dihadirkan dalam Rekonstruksi Pembakaran Rumah Wartawan, Diduga jadi Pelaku Utama
Risma lanjut ke titik berikutnya di Ohoi Nangan. Di sana, Risma meresmikan Rumah Sejahtera Terpadu (RST), instalasi air bersih, PJUTS, dan sebagainya.
Selanjutnya, Risma meninjau Bakti Sosial Kemensos di Puskesmas Elat Baru.
Tak jauh dari lokasi Puskesmas, ia juga menyempatkan meninjau lumbung sosial bagi penderita kusta.
Di sana, ia menekankan kepada para penderita kusta untuk disiplin menjaga kebersihan dan memisahkan alat makan dengan keluarga yang tinggal serumah.
Risma sebelumnya juga menjelaskan, Kemensos juga memberikan pemberdayaan ayam petelur untuk memperbaiki gizi dan asupan protein para penderita kusta.
Hal tersebut dilakukan agar daya tahan tubuh mereka kuat sehingga tidak menyerang anggota tubuh yang lain.
Risma kemudian meninjau operasi katarak bagi warga sekitar di Puskesmas Elat Baru.
Tercatat sebanyak 196 warga penderita katarak Pulau Kei Besar berhasil dioperasi sejak 22 sampai 24 Juli 2024.
Baca juga: Wantimpres Saksikan Penyerahan Hibah Alkes untuk Percepatan Eliminasi Malaria di Papua
Rencananya, bakti sosial operasi katarak gratis juga akan digelar pada Jumat 26 Juli 2024 dengan target 120 penderita katarak.
Risma juga menyempatkan diri berdialog dengan para penderita katarak.
Meneruskan anjuran dokter, Risma meminta para penderita katarak yang telah selesai dioperasi untuk tidak mengangkat beban terlalu berat dulu, dan menghindari bekas operasi mereka dari air.
Seorang warga yang telah selesai dioperasi, Selestina Patubun mengaku menderita katarak di kedua matanya selama sekira setahun.
Usai menjalani operasi di kedua matanya, Selestina mengaku bersyukur karena operasi tersebut gratis.
"Sudah lihat cucu-cucu, anak perempuan, anak, mantu semua sudah jelas. Saya terima kasih banyak-banyak sama Ibu Risma yang sudah datangkan dokter untuk kami," kata Selestina.
Risma lalu meninjau layanan pemeriksaan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di sekitar Puskesmas.
Di sana, ia meminta kepada jajaran pemerintah daerah untuk bisa memberikan pengobatan long acting atau jangka panjang melalui semacam sistem jemput bola ke penderita-penderita tersebut.
Di titik keempat, Risma melakukan pertemuan dengan Tokoh Masyarakat setempat di aula sekitar Pelabuhan Elat.
Kepada para tokoh masyarakat tersebut, Risma menjelaskan bahwa selain memberikan berbagai macam bantuan yang bisa dimanfaatkan masyarakat, pihaknya juga akan memberdayakan mereka dengan program berbasis ekonomi.
Program tersebut, kata dia, di antaranya adalah membuka pelatihan-pelatihan bernilai ekonomi di antaranya budidaya mutiara hingga pengolahan kelapa menjadi minyak goreng.
Di titik terakhir, Risma meluncurkan E-Library yang diinisiasi Komandan KRI Teluk Weda - 526 Letkol Laut (P) Ricky Tacoma di hadapan anak-anak sekolah dasar di geladak helikopter KRI Teluk Weda - 526.
Risma memotivasi anak-anak sekolah dasar untuk bisa bekerja sama guna mencapai tujuan dan menghindari pertengkaran dengan sesama temannya.
Ia mengibaratkannya dengan kru kapal KRI Teluk Weda - 526 yang mampu bekerja sama sehingga bisa membawa barang-barang bantuan sampai ke Pulau Kei Besar.
"Sekarang kalau kalian mau berhasil, sampai ke tujuan, kalian juga nggak boleh berantem sama teman. Mau berhasil enggak?" tanya Risma.
Baca juga: Pasangan Kekasih Ditangkap Polisi Usai Promosikan Judi Online, Produksi dan Menjual Video Porno
Risma juga berbagi keceriaan dan hadiah dengan anak-anak sekolah dasar yang berprestasi di sekolah-sekolah dasar tersebut.
Risma bahkan sempat terpingkal-pingkal ketika menyaksikan salah satu anak yang berpantun.
Ia juga sempat menyaksikan para kru KRI Teluk Weda - 526 yang memerkan berbagai macam pakaian dinas TNI AL.
Risma lalu melanjutkan perjalanan laut dari Pulau Kei Besar menuju Pulau Kei Kecil.
Risma menjelaskan sebelum melakukan kegiatan bakti sosial di Pulai Kei Besar pihaknya telah mempelajari antropologi masyarakat Kei Besar.
Selain itu, kata dia, salah satu tugas Kemensos adalah membantu masyarakat di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).
"Karena memang yang pertama, tugas Kemensos itu, menangani 3T. Jadi terdepan. Terdepan artinya perbatasan-perbatasan itu, kemudian yang kedua adalah terpencil, yang di pedalaman hutan," kata dia.
"Kita juga sudah menangani, termasuk di Papua, di pedalaman-pedalaman itu, di suku Anak Dalam, terus suku Asmat, di Kalimantan itu suku Dayak Meratus kita juga menangani," sambung Risma.
Sejumlah bantuan yang diberikan Kementerian Sosial dalam bakti sosial tersebut antara lain alat olahraga, kesenian, komputer, alat tulis dan seragam sekolah bagi siswa di 24 sekolah.
Kementerian Sosial juga memberikan bantuan berupa alat bantu dengar, tongkat penuntun adaptif, hingga kursi roda bagi penyandang disabilitas.
Selain itu, Kementerian Sosial juga memberikan alat-alat pertanian, peternakan, industri pengolahan, serta lainnya bagi masyarakat di Pulau Kei Besar.
Untuk kegiatan tersebut, Kementerian Sosial juga bekerja sama dengan Poltek Ambon untuk pendampingan program-program pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.