Mantan Polwan Dibawa ke RSJ Solo karena Buat Gaduh, Jalani Pemeriksaan Psikometri
Viral di media sosial video seorang wanita dibawa warga ke Rumah Sakit Jiwa di Solo lantaran sering membuat gaduh.
Editor: Abdul Muhaimin
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho
TRIBUNNEWS.COM - Mantan polwan bernama Yuni menjalani pemeriksaan kejiwaan usai membuat gaduh saat tinggal di sebuah kos di Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Yuni dibawa warga dan pegawai Dinsos ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin Solo pada Jumat (26/7/2024) lalu.
Yuni aktif di media sosial TikTok dan memiliki 274 ribu pengikut.
Ia sempat menjadi polwan dari tahun 2008 hingga 2014.
Sementara itu, Kabid Pelayanan RSJD dr. Arif Zainudin, dr. Aliyah Himawati menerangkan bahwa pihak rumah sakit langsung menangani Eks Polwan tersebut sesampainya di sana.
"Sesampainya di sini, langsung kita tangani terkait kegawatdarutannya. Itu secara tidak langsung juga membahayakan, baik orang lain, maupun dirinya sendiri, jadi itu diatasi dulu. Kami masukan dulu ke ruang akut, itu seperti ruang ICUnya RSJ," ungkap Aliyah, Senin (29/7/2024).
Sampai saat ini, Y masih dalam pengawasan pihak rumah sakit termasuk tengah menjalani pemeriksaan Psikometri.
Lebih lanjut, Aliyah menjelaskan tes Psikometri yang dijalani Y dilakukan selama beberapa kali untuk mengetahui diagnosis yang dialami oleh Y.
Selama 3 hari di RSJD, Aliyah menyebut bahwa Y sangat kooperatif, dan menurut.
"Untuk hasilnya seperti apa, tidak bisa kami sampaikan ke publik. Karena itu rahasia pasien. Yang sekang ini yang dapat kami sampaikan, dia memang ada gangguan. Tapi gangguan itu ke arah mana, kami juga menunggu hasil tes itu (psikometri) untuk pastinya," tambahnya.
Tak hanya Psikometri, Aliyah menambahkan bahwa Y juga menjalani wawancara dengan psikolog dan psikiater.
Baca juga: Masa Lalu Eks Polwan Yuni Depresi yang Dibawa ke RSJ Solo, Pengakuannya Dipecat Pernah Viral
Tak hanya itu, pihak rumah sakit juga berupaya menghubungi keluarga, untuk memintai kelengkapan data terkait Y, agar mengetahui informasi yang utuh.
"Pemeriksaan ini memang butuh waktu. Kondisi pasien, mungkin merasa gelisah, cemas, tentu kami tidak membiarkan. Ada obat dan terapi yang kami berikan, agar pasien merasa nyaman. Kalau pasien tidak merasa nyaman, pikiran anehnya tidak berhenti," terangnya.
Sementara itu, Aliyah menegaskan bahwa kondisi yang membuat Y khawatir tak lain ketika eks Polwan tersebut teringat handphone (HP) miliknya.
"Selama pemeriksaan kooperatif. Kalau tidak keingat handphonenya, aman," pungkas Aliyah.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kondisi Eks Polwan yang Viral Bikin Rusuh di Sukoharjo Jateng, Dokter Sebut Resah Ketika Teringat HP