Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Menyayat Hati Mbah Rupiah yang Mirip Film Ipar Adalah Maut, Dikhianati Adik Kandung

 Mengungkap fakta kisah pilu Mbah Rupiah yang dikhianati oleh adik kandung, kisahnya seperti film viral ‘Ipar Adalah Maut’.

Penulis: tribunsolo
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Kisah Menyayat Hati Mbah Rupiah yang Mirip Film Ipar Adalah Maut, Dikhianati Adik Kandung
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Nenek Rupiah (80) menceritakan kisah cinta segitiga yang mengantarnya sampai Kaltara. Nenek terlantar asal Jombang ini ditampung sementara di rumah Ketua Pakuwaja sembari menunggu respon DSP3A Nunukan dan (Kanan) Poster film Ipar Adalah Maut. 

Sementara saudara yang lain, ia tidak tahu di mana keberadaanya.

"Ya wis (suah) tidak ingat lagi semua. Sudah nganu, kelalen (lupa). Kalau ke Jombang saya tidak ada yang dituju. Mungkin saja saudara saya sudah meninggal semua. Saya tidak tahu," ujarnya.

Baca juga: Kisah Persahabatan 2 Pria Berakhir Usai Tebak-tebakan Ayam atau Telur Duluan, KM Tewas di Tangan D

5. Hidup Menumpang di Perbatasan RI-Malaysia

Mbah Rupiah hidup sebatang kara di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.




Kabupaten ini merupakan wilayah paling utara dari provinsi Kalimatan Utara.

Tidak ada yang tahu persis, bagaimana cerita lengkap Mbah Rupiah bisa berada di perbatasan RI-Malaysia ini.

Sudah lebih dari lima bulan, ia ditampung di rumah Ketua Paguyuban Keluarga Jawa (Pakuwaja), Purnomo Putro, di Sei Bilal, Nunukan.

Purnomo menceritakan, ia menampung Mbah Rupiah setelah dihubungi oleh warga lantaran ada lansia dari Pulau Jawa yang terlantar di Nunukan.

BERITA TERKAIT

Ia mempersilakan untuk dibawa ke rumahnya untuk ditampung sementara, sembari menunggu tindak lanjut laporannya ke Dinas Sosial Nunukan.

6. Sempat Tak Bisa Jalan hingga Buang Air Sembarangan

Ketika dibawa oleh Purnomo ke rumahnya, Rupiah sempat tidak bisa jalan karena habis jatuh.

"Waktu dibawa ke rumah, nenek Rupiah tidak bisa jalan karena habis jatuh. Jalannya ngesot. Saya panggilkan tukang urut, dua kali diurut. Alhamdulillah, sudah bisa jalan," ujar Purnomo, dikutip dari TribunJabar.id.

Bahkan ketika kakinya sembuh, ia bisa berjalan bolak balik keluar masuk rumah, puluhan kali.

Purnomo mengatakan jika datang pikunnya, anak-anaknya suka dibentak.

Apalagi kalau tidak nurut bisa dipukul sapu atau benda tumpul lainnya.

Namun, hal tersebut dimaklumi oleh Purnomo karena Rupiah adalah orang tua.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas