Soal Ibu-Anak Tinggal Kerangka: Polisi Telah Periksa 11 Saksi, Suami hingga Nama-nama di Dinding
Polisi memeriksa 11 saksi untuk mengungkap penyebab kematian ibu dan anak tinggal kerangka di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Ibu dan anak ditemukan tinggal kerangka di Kompleks Tanimulya Indah, RT 10/15, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Ibu dan anak itu, adalah Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Imanuel Putra (24).
Kini polisi sudah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap penyebab kematian ibu dan anak itu.
Menurut Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, pihaknya sudah memeriksa 11 saksi, termasuk suami Indah, Mudjoyo Tjandra.
"Saksi yang diperiksa itu di antaranya yang diduga suaminya. Kemudian nama-nama yang tertera di dinding."
"Kemudian RT setempat, RW setempat, tetangga, serta keluarga," ujar Tri di Mapolres Cimahi, Jumat (2/8/2024), dilansir TribunJabar.id.
Lebih lanjut, Tri mengungkapkan anggota Satreskrim Polres Cimahi masih menyelidik kasus ini.
Termasuk menyelidiki tulisan yang ada pada dinding dan USB Drive.
"Dari bukti-bukti yang ada seperti tulisan, baik itu dari tulisan tembok dan tulisan yang ada di buku, sedang kita bandingkan apakah sama atau tidak," ucap Tri.
Ia menyebut, temuan ini harus disampaikan secara komprehensif sampai ada hasil dari tim forensik untuk mengungkap penyebab kematian Iguh Indah Hayati dan Elia Imanuel Putra, meski sejauh ini sudah sedikit bisa disimpulkan.
"Tapi yang jelas yang paling utama adalah kita harus bisa menentukan bahwa kerangka jenazah tersebut merupakan ibu dan anak yang disangkakan."
Baca juga: Analisa Isi Pesan Ibu dan Anak yang Ditemukan Tinggal Kerangka, Diduga Tewas 6 Tahun Lalu
"Jangan sampai nanti kita sudah menyampaikan, ternyata bukan," tuturnya.
Atas dasar itu, pihaknya meminta masyarakat untuk melapor ke aparat kepolisian apabila mengetahui informasi mengenai ibu dan anak itu.
"Yang jelas sampai saat ini kita membuka lebar bagi masyarakat luas yang mengetahui terkait dengan para yang diduga korban ini segera mengabarkan kepada kami, supaya bisa mendapatkan pencerahan dalam kasus ini," terang Tri.