Pelatih Renang Tendang Alat Vital Guru Olahraga Wanita, Ketua ISORI Minta Cabut Lisensi
Viral pelatih renang pria menendang alat vital guru olahraga wanita di pinggiran kolam renang hingga pingsan dan tercebur ke dalam kolam.
Penulis: tribunsolo
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang pria menendang alat vital guru olahraga wanita dipinggir kolam renang.
Pria yang diketahui sebagai pelatih renang itu menendang korban bernama Asliani Siregar (35) hingga tak sadarkan diri di Sabty Garden, Jalan Diponegoro, Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Jumat (2/8/2024) lalu.
Kejadian tersebut mendapat kritikan dari Taufik, Ketua Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (Isori) Asahan.
Menurut Taufik, perbuatan tersebut sangat tidak terpuji dan tidak memiliki etika, apalagi ditonton oleh anak didik yang dilatih oleh kedua guru tersebut.
"Pelatih renang itu tidak memiliki etika. Dia melakukan kekerasan terhadap wanita, dan didepan anak-anak," ujar Taufik.
Ia pun meminta kepada Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) untuk mencebut lisensi pelatih renang tersebut.
"Kami meminta agar PRSI mencabut lisensi orlatih tersebut agar tidak bisa lagi melatih," ungkapnya.
Sebab, menurutnya, sebagai pelatih sudah semestinya memberikan contoh kepada anak didiknya untuk beretika baik.
Kronologi Pelatih Renang Tendang Alat Vital Guru Olahraga Wanita
Asliani mengaku kejadian tersebut bermula saat dirinya sedang mendidik anak-anaknya untuk berenang di Kolam Renang Sabty Garden.
Namun, pelaku hadir dan mengganggu proses latihan anak didik korban.
Baca juga: Pengakuan Wanita Korban Penganiayaan Pelatih Renang, Alat Vital Ditendang dan Alami Pendarahan
"Kejadian itu berawal ketika saya sedang bersama anak didik saya latihan di kolam Sabty Garden Kisaran. Kemudian, tiba-tiba pelaku datang dan menurunkan anak saya dari batu loncatan karena anaknya mau latihan," kata Asliani, Senin (5/8/2024), dikutip dari TribunMedan.com.
Setelah itu, korban langsung mendatangi pelaku untuk mempertanyakan apa maksud pelaku menurunkan anak didiknya yang akan latihan.
Hingga, si pelaku menyerang dan menghina korban.