Penyesalan Pelatih Renang Tendang Guru Wanita di Asahan: Bukan Mau Saya, Ini Emosi Sesaat
Pelatih renang Jaimas Simaremare (40) menjadi tersangka penganiayaan setelah menendang alat vital guru perempuan.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Endra Kurniawan
Persoalan tarif juga menjadi pemicu keduannya saling cekcok.
Masalah muncul ketika Asriani memberikan tarif lebih murah.
Jaimas mematok tarif Rp500 ribu untuk satu gaya renang sampai muridnya bisa, sementara Asriani lebih murah.
Dia mematok tarif Rp500 ribu untuk dua gaya sekaligus hingga muridnya bisa.
"Saya sudah tiga tahun melatih di kolam renang itu. Sedangkan korban dua tahun. Saya memasang tarif Rp 500 ribu persatu gaya sampai bisa, sedangkan korban Rp500 ribu per dua gaya sampai bisa," kata Jaimas.
Kondisi Korban
Suami korban, Habib, telah memaafkan tersangka, namun tetap memproses kasus ini secara hukum.
"Saya sudah memaafkan pelaku. Namun, saya berharap, proses hukum tetap berjalan," ungkap Habib, Selasa, dikutip dari TribunMedan.com.
Habib menilai, perbuatannya terhadap istrinya sangat tidak bisa ditoleransi.
"Istri saya sampai saat ini masih dirawat," katanya.
Habib mengatakan, istrinya diketahui sudah mulai pulih, namun mentalnya belum.
"Kalau kesehatan, sudah terlihat membaik. Namun, psikisnya belum," katanya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Asahan, Wotoyo bersama Ketua Koni Asahan, Harris menjenguk korban penganiayaan yang dilakukan oleh oknum pelatih renang, Jaimas Simaremare, Selasa (6/8/2024).
Hal ini dilakukan untuk mengangkat kembali semangat korban yang sempat syok dan mengalami trauma.