5 Fakta Penganiayaan Anak di Daycare di Pekanbaru: Pemilik Jadi Tersangka, Kak Seto Turun Gunung
Inilah sejumlah fakta soal penganiayaan anak yang dititipkan di daycare di Kota Pekanbaru, Riau
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Pravitri Retno W
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) tersebut menekankan, korban harus mendapatkan pendampingan psikologi.
"Selain pelaku, korban jangan dilupakan, harus segera dapat treatment psikologis, agar tumbuh kembangnya baik dan cepat pulih sediakala," ucapnya, Kamis (8/8/2024).
Ia pun meminta tempat penitipan anak di Pekanbaru yang jadi sarang kekerasan tersebut untuk segera ditutup.
"Kami menyimpulkan, ini fenomena gunung es yang banyak terjadi di beberapa tempat."
"Kekerasan terhadap anak tidak terdeteksi lingkungan. Ini terungkap karena ada laporan," katanya.
Selain itu, Kak Seto bersama LPAI Riau pun sudah mendatangi Polres Pekanbaru dan meminta kasus ditangani secara tuntas.
"Kami mendesak ini adalah bukan delik aduan, meski tidak ada pengaduan."
"Meski damai, hukum harus ditegakkan dan pidana harus berlangsung."
"Supaya jadi pembelajaran di tempat lain. Kami apresiasi juga adanya orang yang berani melapor," ujarnya.
5. Ada Bekas Gigitan
Ibu dari korban F (5), Aya Sopia, geram dengan apa yang dialami anaknya.
Terlebih, ia sudah membayar Rp1,3 juta per bulan untuk biaya penitipan anak.
Baca juga: Perempuan Remaja Bunuh Ayah Kandung di Duren Sawit, Kak Seto Keluhkan Sistem Pendidikan
Ia menuturkan, sudah menitipkan di daycare tersebut selama tujuh bulan.
Aya mengaku, pernah ada bekas gigitan di tubuh anaknya.
"Anak saya pernah ada bekas gigit, biru. Saya tanya ke W (pemilik daycare), dia bilang tidak ada. Beberapa bekas cubitan juga di paha," ujar Aya saat dihubungi Tribunpekanbaru.com lewat sambungan telpon, Kamis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.